Thursday, July 18, 2024

PILIHAN YANG KITA PUTUSKAN MENENTUKAN KISAH KITA

Sumber gambar:theodysseyonline.com

Kita selalu dihadapkan pada sebuah pilihan yang harus kita ambil dalam kehidupan ini. Mulai dari pilihan biasa hingga pilihan pelik dan dilematis. Baju manakah yang akan kita pakai untuk sebuah acara penting yang akan kita hadiri? Universitas dan fakultas apa yang akan dimasuki anak-anak kita? Apakah orang tua kita akan dilepas atau tetap dipasangi ventilator meskipun sudah koma sekaian lama?

Setiap pilihan yang kita ambil selalu membawa konsekwensi dan dampak terhadap kehidupan yang harus kita jalani. Beruntung atau merugi. Bahagia atau menderita. Berhasil atau gagal. Ketika seseorang berurusan dengan hukum dalam kasus pidana atau perdata yang menjeratnya, kita bisa melacak bahwa semua bermula dari keputusan yang dia pilih. Melakukan bisnis yang bersih atau bisnis yang kotor. Ketika seseorang mengalami kehilangan sejumlah uang dan barang yang diinvestasikan pada bisnis seseorang, kita bisa merunut bahwa semua bermula dari keputusan yang dia pilih.

Demikian pula mengenai keyakinan dan pedoman hidup di dunia, kita dihadapkan pada banyak pilihan akan percaya dan mengabdi pada siapa. Dalam pidato perpisahan Yosua sebelum mengalammi kewafatan pada usia 110 tahun, Yosua (Yahshua) menyampaikan firman Tuhan mengenai panggilan dan penyertaan Tuhan kepada leluhur Israel dan menutup dengan sebuah ajakan demikian:

“...pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah (bakharu lakem hayom et mi ta’avodun); tuhan yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau tuhan orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada YHWH” (Yos 24:15)

Demikian pula dikatakan dalam Mikha 4:5 demikian:

“Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama tuhannya, tetapi kita akan berjalan demi nama YHWH Tuhan kita  untuk selamanya dan seterusnya (waanakhnu nelek beshem YHWH Eloheinu le’olam wa’ed)”

Begitu pula Rasul Paulus dalam 1 Korintus 8:6 menuliskan demikian:

“Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "tuhan", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "tuhan" dan banyak "tuan" yang demikian-- namun bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Bapa (all hemin eis Theos ho Pater),  yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Junjungan Agung Yang Ilahi saja, yaitu Yesus Sang Mesias (kai eis Kurios Iesous Christos), yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup”

Jika kita telah memilih Tuhan yang akan kita sembah dan layani, bagaimana dengan kehidupan yang hendak kita pilih? Tentu kita semua menghendaki yang baik dan berhasil bukan? Namun tiada kebaikan dan keberhasilan tanpa sebuah pilihan. Ulangan 30:19-20 menuliskan demikian:

“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu   pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi YHWH Tuhanmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah   yang dijanjikan YHWH dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka”

Perhatikan frasa, ubakharta bakhayim, lema’an tikhyeh, attah wezar’eka, leahavah et YHWH Eloheika, lishmo’a beqol uledavqah (Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi YHWH Tuhanmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya).

Dari teks-teks Firman Tuhan yang dikutip ini kita mendapatkan sebuah benang merah. Pertama, kita harus memilih dan menentukan sikap mengenai orientasi Ketuhanan yang kita yakini. Kita harus memiliki identitas yang jelas perihal siapa yang kita sembah, Tuhan Yang Hidup yaitu YHWH Semesta Alam Sang Bapa Surgawi di dalam Yesus Sang Juruslamat dan Junjungan Agung Yang Ilahi atau tuhan lainnya. Kedua, kehidupan yang baik dan berhasil ditentukan salah satunya oleh keputusan dan pilihan yang kita ambil.

Kehidupan yang kita jalani hari ini adalah hasil dari keputusan dan pilihan yang kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika kita keliru mengambil keputusan dan pilihan di masa lalu sehingga membawa kesulitan bagi kehidupan yang kita alami dan jalani hari ini, jangan lekas menyimpulkan dan menyerah dengan berkata semua telah berakhir.

Ingat, masih ada hari ini dan hari esok. Kita masih bisa mengubah dan mengambil pilihan yang benar untuk mendapatkan kebaikan dan keberhasilan di hari esok karena apapun yang kita dapatkan dan alami di hari esok ditentukan oleh apa yang kita pilih dan putuskan pada hari ini.

Setiap keputusan dan pilihan yang kita ambil akan menentukan kisah apa yang akan kita alami dalam kehidupan.Jika kita sudah mengambil keputusan dan pilihan yang benar namun masih mengalami begitu banyak kesulitan dan tantangan dalam kehidupan, jangan lekas menyerah dan menyimpulkan bahwa kita sedang mengambil pilihan yang tidak benar. Itu baru sebagian kisah. Kita hanya harus memfokuskan untuk mencapai apa yang kita harapkan sampai semuanya terwujud.

Jadi, kisah apa yang Anda kehendaki untuk dituliskan dalam kehidupan di masa depan? Pilihan ada pada Anda dan kita sekalian hari ini

 

 

1 comment: