Monday, September 30, 2024

TAHUN BARU IBRANI DAN MENYONGSONG KEDATANGAN SANG JURUSLAMAT

Bagaimanapun, Rosh ha Shanah terkoneksi dengan kultur Israel kuno dan bangsa Yahudi masa kini dan menjadi bagian ritual dalam agama Yudaisme. Fakta ini memunculkan pertanyaan, lantas apa relevansi Rosh ha Shanah bagi iman Kristen kita? Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita akan menelaah secara sigkat apa yang dilakukan secara kultural oleh orang Yahudi dan penganut Yudaisme saat tiba Rosh ha Shanah.

Rosh Hashanah menandai dimulainya hari-hari suci yang agung dan sakral dalam kalender Yahudi yaitu hari-hari antara Rosh Ha Shanah dan Yom Kippur sepuluh hari kemudian (sepuluh hari pertobatan).

Penggunaan shofar. Rosh Hashanah berarti “pembuka tahun”, dan menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Yahudi. Disebutkan dalam Imamat 23:24-25 YHWH berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai (shofar), yakni hari pertemuan kudus”. Nama lain hari raya ini adalah Yom Truah atau Peniupan Shofar.

Tahun baru bagi manusia dan hewan serta kontrak hukum. Secara teknis, ada empat titik awal dalam kalender Yahudi. Rosh ha Shanah jatuh pada awal bulan Tishri (akhir September awal Oktober) bulan ketujuh, namun pada saat itulah tahun Yahudi ditandai dan angka tahun bertambah. 

Tanggal pastinya bervariasi. Perayaan berlangsung pada hari pertama dan kedua Tishri (biasanya pada bulan September atau Oktober). Perayaan hari itu bervariasi. Umat Yahudi Ortodoks akan merayakannya selama dua hari, sementara beberapa umat Yahudi aliran Reform sering kali hanya merayakannya satu hari.

Penciptaan dunia dan manusia pertama. Pada Rosh ha Shanah, umat Yahudi merayakan penciptaan dunia.Mishna (Sanhedrin 38b) sebuah literatur Yudaisme yang berisikan tafsir dan aturan hukum menjelaskan asal-usul keyakinan bahwa bulan Tishri adalah hari lahir dunia karena kata Ibrani Bereshit (pada mulanya) dalam Kitab Kejadian 1:1 jika dibalik akan berbunyi aleph be Tishri (pada 1 Tishri)

Tidak semuanya bahagia. Di tengah kegembiraan, Rosh ha Shanah, memiliki catatan yang reflektif. Sehari sebelumnya, beberapa umat Yahudi akan mengunjungi makam kerabat atau orang-orang saleh, untuk berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan tahun baru yang manis. Dipercayai bahwa doa-doa itu didengar berkat kebaikan orang-orang saleh.

Penyucian diri dan persiapan pengampunan dosa. Rosh ha Shanah dipandang sebagai waktu untuk membuang dosa dan meminta pengampunan, yang disebut Tashlich. Idenya diambil dari Mikha 7:19: Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut”. Secara tradisional ditandai dengan mengosongkan isi kantong ke dalam air namun sekarang lebih umum untuk melemparkan remah roti atau melempar batu ke dalam sungai.

Putih seperti salju. Untuk melambangkan pembersihan dosa, beberapa orang akan mengenakan pakaian putih dan meja makan dengan taplak putih.

Ada makanan enak. Meskipun sisi muramnya, tidak ada perayaan yang lengkap tanpa pesta – dan ini tidak terkecuali. Makanan tradisional termasuk mencelupkan apel ke dalam madu, kue madu, dan roti challah kismis, semuanya melambangkan harapan tahun baru yang manis. Challah biasanya berbentuk bulat, untuk melambangkan kelengkapan.

Jika Yesus merayakan hari-hari raya YHWH (Ul 23:1-44) dan memberi makna ulang yang merujuk kepada pemenungan nubuat terhadap diri-Nya sebagaimana beliau lakukan saat melaksanakan jamuan Seder Pesakh menjelang sengsara salib (Mat 27:26-29, Mrk 14:22-25, Luk 22:15-20). Jika Rasul Paul memberikan makna-makna kristologis dan mesianis terhadap hari-hari raya yang ditetapkan YHWH sebagaimana tersurat dalam istilah “Anak Domba Paskah kita” (1 Kor 5:7). Demikianlah Rosh ha Shanah/Yom Truah memiliki hubungan yang rapat dengan peristiwa kedatangan Mesias yang kedua kali di mana dikatakan, “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Tuhan berbunyi, maka Junjungan Agung Yang Ilahi sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Mesias akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes 4:16).

Marilah di perayaan Tahun Baru Ibrani atau Rosh ha Shanah 1 Tishri 5785 kita mengisi dengan sejumlah kegiatan baik berikut ini sampai Perayaan Yom Kippur yaitu pertama,menyambangi sanak famili atau orang-orang yang kita hormati yang sudah mendahului kita menghadap Tuhan. Bukan untuk mendoakan keselamatannya melainkan mengingat dan mengenang mereka yang telah mendahului kita dan menyapanya dalam doa dan bacaan Kitab Suci khususnya Mazmur. Selain untuk mengenang yang sudah meninggal kitapun diingatkan bahwa suatu saat kita akan mengalami nasib yang sama dan menantikan janji Sang Juruslamat pada Hari Kebangkitan kelak.Kedua, introspeksi diri dan evaluasi diri sejauh mana kita telah menjalani hidup serta memohonkan yang baik di tahun yang baru. Ketiga, menaikan doa-doa pribadi dan ibadah komunal untuk memperbarui iman dan pengharapan pada Sang Juruslamat yang akan datang kembali. Keempat, menjalankan, mengamalkan etika Kristiani sesuai amaran dan sabda Sang Juruslamat sehingga membawa kemanfaatan bukan hanya untuk diri sendiri malainkan sesaman manusia seperti disabdakan, “Akhirnya, saudara-saudara,  kami minta dan nasihatkan kamu dalam Junjungan Agung Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Tuhan.  Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi”

Sameakh Rosh ha Shanah, 1 Tishri 5785 (2 Oktober 2024)

Tuhan YHWH, Pencipta langit dan bumi, Bapa Surgawi kita memberkati dalam Yesus Sang Mesias, Juruslamat dan Junjungan Agung Yang Ilahi

 

 

No comments:

Post a Comment