Friday, October 31, 2025

TUHAN MENGUBAH KETIDAKMUNGKINAN MENJADI MUNGKIN

Sumber Gambar:harvest-ministries.org

“Peningkatan penjarahan toko-toko makanan dan dapur umum di Jalur Gaza menunjukkan meluasnya keputusasaan saat kelaparan semakin parah. Israel telah menghentikan pasokan bantuan ke wilayah Palestina selama dua bulan, menurut pejabat bantuan yang dikutip Reuters” demikian sebuah petikan berita dengan judul, Kelaparan Meluas, Penjarahan Makanan Meningkat di Gaza (international.sindonews.com, 3 Mei 2025). Ya, situasi kelaparan dan pastinya kehausan akan mendorong sejumlah orang melakukan tindakan-tindakan yang terkategori penjarahan. Bahkan seekor hewan pemangsa seperti singa atau harimau yang lapar bisa turun ke desa untuk mencari mangsa manusia.

Bangsa Israel kuno baru saja berhasil melewati batas antara kematian dan kehidupan, batas masa lalu dan masa akan datang dengan meninggalkan Mesir, bet avadim (tanah perbudakan) menuju ha erets hamuvtakhat (tanah perjanjian) melalui pertaruhan nyawa dengan melewati Laut Teberau yang disingkapkan oleh kekuasaan Tuhan YHWH, sementara Firaun dan pasukannya mengejar di belakang mereka. Ketika mereka harus melewati padang gurun, mereka harus menghadapi situasi sulit yang membuat mereka mulai berkeluh kesah yaitu kehausan sementara persediaan kantung air mereka mulai habis.

“Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum!”, mereka mulai menyalahkan Musa. Musa yang tentu saja lelah secara fisik dan mental karena harus memimpin rombongan yang jumlahnya bukan belasan dan puluhan menjawab mereka dengan tidak kalah sengit, "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai YHWH?" Dalam kelaparan dan kehausan, bangsa Israel tidak mau tahu dengan jawaban Musa dan balas menghardik dan menyudutkan Musa, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Beruntunglah Musa mulai memegang kendali terhadap situasi tersebut dan melapor pada Dia yang telah mengutus dan memerintahkan untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan Tuhan bersabda, “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum”.

Memimpin, bukan sekedar memiliki kemampuan memimpin namun karakter yang rendah hati. Musa mampu memimpin dan meyakinkan bangsa yang telah beratus tahun menikmati hidup sebagai budak untuk keluar dan menuju kebebasan dan menjadi bangsa merdeka. Musa memiliki karakter yang rendah hati dan mencari kehendak Tuhan manakala dirinya tidak sanggup mengatasi problem yang dialami bangsanya.

Akhirnya bangsa tersebut mengambil kantung airnya masing-masing dan menikmati keajaiban Tuhan dan melupakkan rasa haus dan pertengkaran. Tempat di mana peristiwa keajaiban tersebut diberi tanda dengan sebuah nama.Wayiqra sham hamaqom massah umeribah (Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba). Apa sebab dinamakan demikian,al rib bnei Yisrael we al nasotam et YHWH be qirbenu im ayin (oleh karena orang Israel telah bertengkar –rib- dan oleh karena mereka telah mencobai YHWH –nasotam- dengan mengatakan: "Adakah YHWH di tengah-tengah kita atau tidak?)

Mengapa sich Tuhan harus mengijinkan bangsa Israel yang seharusnya bisa dalam hitungan minggu melintasi padan gurun namun kenyataannya bisa sampai empat puluh tahun lamanya dan berputar-putar di padang gurun? "Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak YHWH, Tuhanmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak” (Ul 8:2). Dibalik semua masalah yang dihadapi bangsa Israel di padang gurun, Tuhan memberikan edukasi nyata mengenai iman, pengharapan, rasa syukur, ketaatan, kesetiaan.Semua mata pelajaran hidup inilah yang kelak diminta Tuhan untuk diingat saat sampai dan tinggal di negeri perjanjian.

Kembali kepada perbuatan ajaib yang diperlihatkan Tuhan di Masa dan Meriba, nilai moral apa yang bisa kita peroleh dari kisah dramatik ini? Tuhan berkuasa mengubah ketidakmungkinan menjadi kemungkinan dan mengubah kemustahilan menjadi keniscayaan. Bagaimana mungkin dari batu keras di padang gurun bisa keluar air? Bagaimana mungkin tongkat kayu bisa membuat retakan batu dan mengeluarkan air? Semua ini diperlihatkan Tuhan untuk membuktikan bahwa diri-Nya adalah Tuhan yang melampaui semua persoalan, kesulitan manusia.

Masih ingat apa yang dikatakan Yusuf kepada saudara-saudaranya yang menzalimi, saat dirinya telah mencapai kedudukan mulia di Mesir? “Dulu, kalian memang merencanakan hal yang jahat terhadapku. Tetapi sesungguhnya Tuhan memiliki rencana yang baik dalam kejadian itu, supaya banyak orang dapat diselamatkan, seperti yang sudah terjadi” (Kej 50:20).

Mungkin kita tidak lagi melihat mukjizat yang demonstratif, dramatik dan spektakuler sebagaimana laut Teberau terbelah atau manna sorgawi turun dari langit serta tiang awan tiang api, sebagaimana dialami bangsa Israel selama berada di padang gurun. Namun mukjizat Tuhan masih bisa terjadi dalam wujud yang lain di masa kini. Jika Tuhan tidak berubah, demikianlah kasih dan kuasa-Nya tidak berubah.

Mazmur 136:1 berkata, Hodu la YHWH kitov,ki le’olam khasdo (Bersyukurlah kepada YHWH, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya). Demikian pula dikatakan dalam Ratapan 3:22-23, Khasdey YHWH ki lo tamnu. Ki lo kalu rakhamaiw, khadashim labeqarim, raba emunateka (Tak berkesudahan kasih setia YHWH, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!).

Hari ini mungkin kita menghadapi kegetiran dan kekeringan seperti di padang gurun. Yang ada hanya gunung batu, kebuntuan alias dead lock. Namun sebagaimana Tuhan mampu mengeluarkan aliran air dari dalam batu, marilah kita menaruh iman yang sama bahwa Tuhan YHWH, Sang Bapa dan Pencipta di dalam Juruslamat dan Junjungan Yang Ilahi, Yesus Sang Mesias dan Sang Putra mampu membuat aliran air keselamatan, kesegaran, kekuatan, perlindungan mendatangi hidup kita dan mengubah situasi kehidupan.

No comments:

Post a Comment