Friday, October 20, 2017

MAKNA ISTILAH "MENGIKAT" DAN "MELEPASKAN"


Dalam Injil Matius Yesus berkata kepada muridnya Petrus, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat 16:19). Pada rangkaian pasal berikutnya dia mengucapkan kata-kata yang sangat mirip dengan murid-muridnya yang lain, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat 18:18). 

Apa penjelasan dan ajaran yang paling umum tentang ayat-ayat “mengikat” (binding) dan “melepaskan” (loosing) yang kita dengar hari ini? Kebanyakan orang beranggapan bahwa istikah-istilah tersebut berhubungan dengan peperangan rohani dan mengikat aktifitas satan. Sesungguhnya, konteks yang mengitari istilah ini adalah tentang otoritas para murid, namun hanya setan yang tidak terlibat di sini. 

Sejatinya, istilah “mengikat” dan “melepaskan” telah dikenal sebagai ekspresi hukum teknis (technical legal expressions) di dunia Yahudi kuno. “Mengikat” bermakna “membatasi”, “menghalangi” dan dalam pengertian hukum “melarang sesuatu”. Di sisi yang berlawanan kata “melepaskan” bermakna “membebaskan”, “membuka ikatan” yang menurut hukum berarti “mengizinkan sesuatu”. 

Berikut ini contoh dari sejarawan Yahudi Abad I Ms bernama Flavius ​​Josephus. Dia menulis bahwa di bawah pemerintahan Ratu Alexandra dari Yerusalem, orang-orang Farisi "menjadi administrator dari semua urusan publik, diberdayakan untuk mengusir dan mengijinkan siapapun yang mereka sukai, juga untuk melepaskan dan mengikat”. (Jewish War 1: 110). 

Yosefus mengatakan bahwa orang-orang Farisi memiliki wewenang untuk “melepaskan dan mengikat” dan bukan mengenai setan. Ketika Yesus menggunakan terminologi ini di dalam Injil, dia juga tidak sedang berbicara tentang doa atau peperangan rohani. Konteksnya keabsahan dan persyaratannya harus ditafsirkan melalui konteks Yahudi Abad 1 Ms. 

Sama seperti orang-orang Farisi dalam kutipan Yosefus, para murid diberi hak untuk membuat ketetapan hukum yaitu hak untuk membuat peraturan dan norma, “mengijinkan” atau “melarang” berbagai persoalan di komunitas mereka sendiri. Itulah yang dimaksudkan dengan “mengikat” dan “melepaskan” di Abad 1 Ms

No comments:

Post a Comment