Beberapa orang mencoba
mencari pembuktian bahwa Yesus adalah Elohim (Tuhan) dengan merujuk pada
pernyataan Thomas saat berhadapan dengan Yesus yang bangkit, “Kurios mou Theos mou” (Yoh 20:28). Dalam terjemahan ke bahasa Ibrani
dalam Hebrew TaNakh and Brit Chadasha with Nikud, “Adoni we Elohay”. Dalam terjemahan New
English Translation, “My Lord and
My God”.
Saya menerjemahkannya dengan “Tuanku dan Tuhanku”. Apakah
pernyataan Thomas merupakan seruan panggilan terhadap Yesus sebagai Theos/Elohim? Tentu tidak!. Pertama, Thomas adalah seorang Yahudi
dan penganut Yudaisme. Tidak mungkin seorang penganut Yudaisme akan menyapa
manusia dengan sapaan Elohim karena
sebutan Elohim hanya patut ditujukan
pada YHWH. Menyapa manusia dengan sebutan Elohim
berarti melakukan avodah zarah yang
setara dengan syrik.
Kedua, Ungkapan Thomas dapat dimengerti
jika kita meletakkannya dalam kerangka kebudayaan Yahudi dimana setiap ada
peristiwa yang menakjubkan yang menimbulkan reaksi baik bahagia mengucapkan, “Baruk Atta Adonai Eloheinu asyer tov we hamativ”. Namun jika mendengar kabar duka,
“Baruk Din ha Emet” dll.
Ketiga, jika Yesus adalah Theos/Elohim,
mengapa pula Yesus bersabda, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Tuhan,
percayalah juga kepada-Ku” (Yoh 14:1). Demikian pula ditempat lain beliau bersabda,
“Tuhan itu Roh dan barangsiapa menyembah
Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yoh 4:24). Bagaimana
mungkin satu ayat yang samar meruntuhkan belasan ayat lain yang secara tegas
menuliskan sabda Yesus dan murid-murid-Nya yang menyapanya dengan sebutan Kurios/Adon?
Analisis teks ini bukan
dimaksudkan untuk menyangkal sifat ketuhanan Yesus sebagai Sang Firman yang
menjadi manusia, namun kita harus jujur pada teks bahwa Sang Firman yang
menjadi manusia itu tidak pernah menyebut diri-Nya sebagai Theos/Elohim melainkan Kurios/Adon
(Yoh 13:13) dan para murid-murid-Nyapun selalu menyapanya dengan Kurios/Adon
(Mat 8:25).
Bahkan dalam berbagai suratnya, Rasul Paul menegaskan perihal
Yesus sebagai Kurios/Adon (Kis
16:31, 1 Kor 12:3, Rm 10:9). Tuan yang bagaimanakah yang dimaksudkan Paulus?
Tuan Yang Ilahi. Tuan yang berkuasa atas kematian. Dalam bahasa Yohanes, “Tuan
di atas segala tuan” (Why 19:16).
No comments:
Post a Comment