Friday, May 18, 2018

MEMBERI DIRI DIBERDAYAKAN OLEH ROH KUDUS


Setelah hari Raya Pesakh dan ha Matsah (Roti Tidak Beragi) serta Yom ha Bikurim (Buah Sulung) maka hari raya berikutnya yang ditetapkan Tuhan YHWH di Sinai agar diperingati oleh Bangsa Israel adalah Yom Shavuot (Hari Kelimapuluh).

Dimana kita bisa menemukan Perayaan Shavuot dalam Kitab Perjanjian Baru? Ketika TaNakh (Torah, Neviim, Ketuvim) diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani di Alexandria dengan nama Septuaginta, maka istilah Yom Shavuot diterjemahkan dengan Pentekostes (Im 23:16). Ketika Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani melaporkan perayaan yang dirayakan oleh orang2 Yahudi (Ioudaismos) dan penganut agama Yahudi (Proselutos) serta dirayakan pula oleh para rasul Yesus, maka dituliskan Pentekostes yang dalam bahasa Ibrani dituliskan Yom Shavuot.


Oleh karena itu DR David Stern dalam Jewish New Testament menerjemahkan Kisah Rasul 2:1 dalam bahasa Inggris dengan menampilkan latar belakang dunia Yahudi dan Yudaisme sbb: "The festival of Shavu'ot arrived and the believer all together in one place"(1989:154). Tanpa pemahaman latar belakang sosio historis Yahudi dan Yudaisme Abad 1 Ms maka kita akan gagal memahami teks Perjanjian Baru berbahasa Yunani, seolah Pentakosta adalah hari raya yang berdiri sendiri sebagai hari yang diperingati sebagai Pencurahan Roh Kudus.
Dalam tradisi Yahudi dan Yudaisme, Yom Shavuot atau Pentakosta dipahami sebagai perayaan: Pertama, perayaan panen dan mempersembahkan dua buah roti sebagai buah sulung (Bikurim) bagi YHWH dimulai dengan menghitung omer (berkas gandum) pada hari sesudah Sabat dan sesudah perayaan Pesakh (Im 23:11,15).
Gadis-gadis Israel yang memegang gandum
melakukan tarian khusus pada Shavuot (free.messianicbible.com)

anak-anak sekolah di Israel menghidupkan kembali persembahan sulung
yang di bawa ke Yerusalem saat Shavuot (free.messianicbible.com)

Bentuk tradisi di Israel bagi anak-anak untuk membuat dan memakai zer prachim (karangan bunga kepala) pada Shavuot. Sebagai hari libur pertanian, penggunaan Shavuot cukup umum. Selain itu, legenda Yahudi mengatakan bahwa Gunung Sinai meledak menjadi bunga saat pemberian Taurat (free.messianicbible.com)
Kedua, perayaan pemberian dan turunnya Torah di Sinai (Talmud:Shabat 86b, Pesachim 68b). Bermula dari penafsiran Keluaran 19:1 dimana leluhur Israel tiba di padang gurun Sinai pada bulan ketiga (siwan). Sekalipun ada perbedaan penafsiran apakah Yom Shavuot sebagai perayaan panen yang kemudian bergeser menjadi perayaan pemberian Torah di Sinai atau sebaliknya yaitu perayaan pemberian Torah di Sinai yang kemudian bergeser menjadi perayaan panen lantas kembali bergeser kembali ke perayaan pemberian Torah setelah Bait Suci roboh tahun 70 Ms sehingga perayaan panen tidak dapat dilaksanakan di Bait Suci.
Perayaan Yom Shavuot kemudian dinamai Zemaan matan Torateinu alias “waktu pemberian Torah bagi kita”. Dalam tradisi Yahudi malam sebelum dilaksanakannya perayaan Shavuot dilakukan kegiatan semalam suntuk membaca Kitab Torah yang disebut dengan Tikun leil Shavuot yang artinya perbaikan/pemulihan bagi malam Shavuot”. Di sinagoga biasanya dibacakan Sepuluh Perintah (Aseret ha Dibrot) dan umat menjawab, Kol asyer dibber YHWH naaseh wenishma (Semua yang YHWH katakan akan kami perbuat dan lakukan – Keluaran 19:8; 24:3,7). Kitab Rut dibacakan karena Rut melambangkan orang non Yahudi (Moab) yang telah mengikut Tuhannya orang Yahudi (Rut 1:16) dan setting narasi Kitab Rut adalah panen bangsa Israel.
Perayaan Shavuot juga dihayati secara tradisional oleh orang Yahudi sebagai lahirnya bangsa Israel dan pernikahan antara Tuhan dengan umat-Nya. Torah disimbolisasikan sebagai surat nikah (Ketubah).
Pada perayaan Shavuot (Pentakosta) paska kenaikan Yesus ke Sorga ada peristiwa yang berbeda yaitu turunnya lidah-lidah api sebagai perlambang Roh Kudus yang dijanjikan Yesus sepeninggalnya untuk menyertai para murid-Nya. Dikatakan dalam Kisah Rasul 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”. Sebagaimana saat Perayaan Pesakh dintandai dengan makan matsah (roti tidak beragi), demikianlah Yesus memberikan makna baru terhadap roti tidak beragi yang menunjuk pada pengorbanan diri-Nya (Luk 22:19), demikianlah di saat perayaan Torah di Sinai, Yesus menggenapi janji-Nya perihal turun-Nya Roh Kudus pada diri para murid-Nya.
Pada Shavuot zaman Musa, Bangsa Israel melihat pembalikan yang luar biasa. Setelah menerima Torah di Gunung Sinai, 3.000 jiwa tewas karena dosa penyembahan terhadap patung anak lembu emas. (Kel 32:28). Beratus tahun kemudian pada bulan yang sama (Siwan) dimana orang-orang Yahudi merayakan Shavuot, jumlah jiwa yang sama ini diselamatkan setelah Ruakh Ha Kodesh (Roh Kudus) dicurahkan! Sekitar 3.000 orang ditambahkan ke komunitas orang-orang percaya pasca perayaan Shavuot (Kis 2:41). Roh YHWH membalikkan kehancuran yang disebabkan oleh dosa dan pemberontakan manusia.
Kiranya Roh Kudus yang sama yang telah dicurahkan di Yerusalem terhadap para murid Yesus dan yang telah mengubah karakter serta memberdayakan mereka untuk menjadi pewarta Kabar Baik, turut pula memberdayakan diri kita masing-masing untuk mengalami perubahan karakter semakin menyerupai Mesias dan dipakai menjadi saksi-saksi-Nya mewartakan Kabar Baik baik secara lisan maupun perbuatan.

No comments:

Post a Comment