Monday, May 21, 2018

YESUS ITU ADONAI ATAU ADON?


Dalam kelompok gereja yang sudah memanggil nama YHWH yang lazim disebut Sacred Name Movement dan sebagiannya ada yang melanjutkan pada konsepsi Back to Hebraic Root (Kembali ke Akar Ibrani) dengan merefleksikan konsep-konsep dalam Yudaisme dan literatur rabinik untuk memahami sabda Yesus dan teks Kitab Perjanjian Baru, masih ditemui berbagai penggunaan istilah-istilah Ibrani yang salah kaprah.
Salah satunya adalah penyebutan Yesus dengan Adonai. Mungkin kita pernah mendengar ungkapan, “Adonai Yeshua mengasihimu” atau “Adonai Yeshua memberkatimu” atau “Dalam nama Adonai Yeshua, enyahlah kau roh-roh jahat!”.

Jika kita memahami konteks keagamaan Yahudi dan Yudaisme, maka sebutan untuk YHWH terkadang disapa dengan Adonai maupun Adon yang artinya sama saja yaitu Tuan atau Penguasa. Namun sebutan Adonai lebih khusus hanya ditujukan pada YHWH khususnya paska pembuangan Babilon dimana fatwa rabinik melarang penyebutan nama YHWH di ruang publik, kecuali saat berdoa dan perayaan Yom Kipur diucapkan oleh Imam Besar.
Jika istilah Adonai ekslusif dipergunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap YHWH (Kej 15:2, Yes 6:1), maka Adon bisa dipergunakan baik untuk YHWH (Zak 4:14) maupun manusia (Kej 44:7, Ul 32:25, 2 Raj 2:19).

Dengan mengingat fakta teks Kitab Suci perihal sebutan Adonai dan Adon dan mempertimbangkan tradisi Yahudi serta Yudaisme dalam menyebut nama Tuhan, maka justahil Yesus yang adalah manusia perwujudan Sang Firman disapa dengan Adonai melainkan yang tepat adalah Adon. Orang Yahudi akan menyebutnya sebagai avodah zarah alias syrik karena menisbatkan gelar ketuhanan bagi manusia.
Semua terjemahan Kitab Perjanjian Baru berbahasa Ibrani baik Hebrew New Testament, Franz Delits dll tidak akan ada yang menisbatkan sebutan Adonai bagi Yesus. Dalam Hebrew Bible and Brit Chadasha with nikud pun menerjemahkan Yohanes 13:13 sbb, Atem qoriim li rabi we Adon; yafe atem ‘osyim, sheken Ani hu. Demikian pula saat menerjemahkan Kisah Rasul 16:31, heshivu weamru: Haamen ba Adon Yeshua wetiwashe’a atem ubenei beiteka

Persoalan berikutnya adalah, kata Ibrani Adon atau ha Adon atau kata Yunani Kurios atau ho Kurios bagi Yesus ini yang tepat diterjemahkan Tuhan atau Tuan? Sejujurnya, kata Adon atau Kurios bagi Yesus seharusnya diterjemahkan menjadi Tuan. Mengapa demikian? Karena kata Adon atau Kurios sekalipun bisa ditujukan pada Tuhan atau Sesembahan bisa juga ditujukan kepada manusia. Contoh, saat Rasul Paulus berhadapan dengan kepala penjara Filipi. Dalam Kisah Rasul 16:30-31 kata Yunani Kurios atau kata Ibrani Adon dipergunakan namun dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia justru diterjemahkan berbeda.

Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat ? Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu

Kata “Tuan-tuan” dalam teks Yunani dituliskan Kurioi atau Adoni sementara kalimat kata “Tuhan Yesus” dituliskan Kurion Iesoun atau ba Adon Yahshua

Teks Kisah Rasul 16:30-31 seharusnya diterjemahkan sbb:

Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat? Percayalah kepada Tuan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu

Lho, bukankah Yesus Sang Mesias adalah perwujudan Sang Firman yang menjadi manusia? Bukankah Dia memiliki sifat Ketuhanan karena Sang Firman itu bersama dengan Tuhan dan Firman adalah Tuhan? (Yoh 1:1) Benar. Namun Sang Firman yang menjadi manusia itu diantara sapaan dan julukannya adalah Adon atau Kurios dan kata ini memang artinya Tuan.

Jika Yesus disapa dengan sebutan Lord dalam bahasa Inggris lantas diterjemahkan Tuhan, mengapa Lord Baden Powel, pendiri Kepanduan tidak diterjemahkan Tuhan Baden Powell? Itulah sebabnya kata Yunani Kurios atau Ibrani Adon atau Inggris Lord memang seharusnya diterjemahkan Tuan.

Karena Yesus bukan manusia biasa dan bukan Tuan biasa, maka dalam teks terjemahan tertentu yang bersifat pemujaan (doksologis) maka kata Kurios atau Adon bagi Yesus dapat diterjemahkan Tuan Yang Ilahi atau Junjungan Agung Yang Ilahi sebagaimana contoh kasus dalam Roma 10:9 sbb:

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuan Yang Ilahi/Junjungan Agung Yang Ilahi dan percaya dalam hatimu, bahwa Tuhan telah membangkitkan Dia dari antara orang mati maka kamu akan diselamatkan

Sebenarnya Lembaga Alkitab Indonesiapun menerjemahkan Kurios atau Adon bagi Yesus dengan Tuan sebagaimana dalam Kolose 3:23 sbb: Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Namun dibanyak tempat mengapa kata Kurios atau Adon yang ditujukan bagi Yesus diterjemahkan Tuhan dan bukan Tuan?

Kita tidak menyangkal sifat Ketuhanan Yesus sebagai perwujudkan Sang Firman yang menjadi manusia namun Sang Firman yang menjadi manusia itu memiliki salah satu julukan Adon atau Kurios yang memang artinya adalah Tuan atau Junjungan Agung, suka atau tidak suka kita menerimanya. Jika kata Yunani Theos atau Ibrani Elohim ditujukan pada YHWH Sang Bapa Surgawi maka kata Yunani Kurios atau kata Ibrani Adon ditujukan pada Yesus Sang Mesias sebagaimana dikatakan dalam 1 Korintus 8:6

Namun bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup

Ya, satu Theos atau Elohim yaitu YHWH Sang Bapa dan satu Kurios atau Adon yaitu Yesus Sang Anak.

Beragama, bukan hanya menekankan aspek emosionalitas belaka berupa hubungan personal dengan Tuhan yang bersifat subyektif dan batiniah. Sebaliknya, beragama juga harus melibatkan aspek rasionalitas termasuk dalam memahami istilah-istilah ketuhanan dalam Kitab Suci.


No comments:

Post a Comment