Thursday, June 4, 2020

TERTULIS DI BUMI ATAU TERTULIS DI SORGA?


Dalam Yeremia 17:5-6, dikatakan bahwa orang yang mengandalkan manusia adalah terkutuk dan kondisi keterkutukkan itu digambarkan bagai “semak bulus di padang belantara yang tidak pernah menghasilkan apapun” dan “tinggal di tanah hangus di padang gurun serta padang asin”. 

Sebaliknya orang yang mengandalkan YHWH dikatakan memperoleh berkat dan digambarkan bagai “pohon yang di tanam di tepi air dan merambatkan akarnya di tepian air serta daunnya tetap menghijau sehingga tidak mengalami kekeringan dan berbuah terus menerus”. 

Kata Ibrani yitbakh kata dasarnya batakh yang artinya “yakin”. Jadi kondisi keterkutukkan dan keberkatan ditentukkan pada keyakinan yang diletakkan pada siapa. Pada Tuhan atau pada diri sendiri. Di era modern dan teknologi informasi ini kita kerap menghadapi realita yang berkebalikkan. Justru ketika orang melepaskan diri dari orientasi dan kemelakatan pada Tuhannya justru mereka mengalami kemakmuran, kesuksesan, kekayaan. 

Namun apalah artinya sebuah kekayaan, keberhasilan, kesuksesan jika proses untuk memperoleh semua itu melanggar hukum Tuhan dan melanggar hukum negara sehingga berakhir di hotel prodeo alias penjara? Namun apalah artinya kemakmuran, kesuksesan, kekayaan jika kita tidak mendapatkan ketenangan dan ketentraman di hati dan pikiran kita? 

Dari sinilah kita bisa menghayati dan memaknai secara mendalam arti pernyataan orang yang diberkati dan digambarkan seperti, “pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah” (Yer 17:8). 

Yang menarik adalah ungkapan dalam Yeremia 17:13, dimana orang yang telah meninggalkan dan melupakan YHWH disebutkan, “dilenyapkan di negeri”. Kalimat ini tidak menuliskan selengkap teks aslinya dalam bahasa Ibrani. Kalimat yang hilang adalah, “baarets yikatevu ki asvi” (namanya tercatat di bumi karena telah murtad dari-Ku). 

Ya, mereka yang mengejar polularitas belaka, mereka yang mengejar kemuliaan fana yang melekat pada harta dan kedudukan dan jabatan serta menyakini kekuatan dirinya sebagai penentu nasib dan masa depannya hanya akan dikenang oleh penduduk bumi dan tertulis di nisannya belaka namun tidak tertulis di buku kehidupan. 

Marilah kita menjadi orang-orang yang meyakini Tuhan YHWH di dalam Yesus Sang Putra dan Mesias serta Juruslamat kita sebagai air hidup dan sumber berkat sejati.

No comments:

Post a Comment