Thursday, December 10, 2020

KITA MEMERLUKAN TERANG


https://www.nwaonline.com

Tanpa cahaya, kita akan kesulitan dalam menentukan jalan yang kita lalui ini benar atau salah. Saya masih ingat saat saya masih SMU dan aktif dalam kegiatan kepramukaan. Sebelum mencapai tingkatan-tingkatan dalam kepramukaan saya biasanya menjalani jurit malam dimana saya dan teman-teman harus menempuh jalanan pedesaan yang gelap semalaman hanya dengan bimbingan lilin ditangan. Tanpa lilin di tangan, berjalan serasa sendirian dan mengalami disorientasi serta takut jikalau menabrak sesuatu yang mengancam keselamatan. Betapa pentingnya nyala sebuah lilin dalam perjalanan yang dikepung kegelapan.

Dalam kehidupan yang kita jalani, kita kerap berada dalam situasi kegelapan dan disorientasi. Kita tidak tahu harus berbuat apa dan hendak kemana kita melangkah. Kita disergap kebuntuan dan kegalauan dalam mengambil keputusan.

Yesus bersabda, Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. Yesus adalah “Terang Dunia” (or ha olam, Ibr – nuhreh d’alama, Arm – phos tou kosmou, Yun – Yoh 8:12) dan barangsiapa mengikut Yesus mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan berjalan dalam terang. Mengapa demikian? Karena Yesus adalah Anak Tuhan yaitu Firman Tuhan YHWH yang menjadi manusia (Yoh 1:14, Ibr 1:1-3), maka sebagaimana Tuhan YHWH Sang Bapa adalah Terang maka di dalam Yesus Terang Sang Bapa itu sampai pada kita dan berdiam dalam diri kita.

Perayaan Khanukah dan Perayaan Terang

Tanggal 25 Kislew - 3 Tevet 5781 (10-18 Desember 2020) penganut Yudaisme merayakan Khanukah ditandai dengan menyalakan lilin selama delapan hari lamanya. Satu hari satu lilin dinyalakan dan diucapkan birkat hingga hari ke delapan. Nama lainnya adalah Festival Cahaya.

Sekalipun perayaan Khanukah tidak menjadi bagian lazim sebagai perayaan dalam Kekristenan melainkan Yudaisme, namun jika kita telaah dengan seksama maka ada nilai-nilai yang relevan untuk dirayakan oleh Kekristenan.

Apakah hari raya Khanukah itu? Apakah Yesus Mesias kita merayakan Khanukah? Apakah Khanukah relevan dirayakan oleh Kekristenan? Keterangan mengenai Yesus merayakan Khanukah dapat kita simak dalam kesaksian Kitab Yohanes sbb: Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Tuhan di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Tuhan, di serambi Salomo (Yoh 10:22-23).

Tanpa pemahaman latar belakang keagamaan Yudaisme Abad 1 Ms dan latar belakang kebudayaan Yahudi pada zaman itu, maka kita akan kerap gagal memahami pesan-pesan yang tertulis dalam Kitab Perjanjian Baru karena banyak perkataan Yesus, ajaran Yesus, perumpamaan Yesus yang terekam dalam keempat Injil dibungkus dalam idiom Ibrani sekalipun dikisahkan dalam bahasa Yunani. Demikian pula surat-surat rasuli baik rasul Paul, rasul Yakobus, rasul Yudas dll.

DR. David Stern penulis Jewish New Testament Commentary menegaskan, Traditional rabbinic viewpoint are an essential element to take into account in understanding the text of the New Testament (Sudut pandang tradisional rabinik merupakan elemen dasar untuk mendapatkan pengertian yang jelas mengenai naskah Kitab Perjanjian Baru -  (JNTP, 1998:33).

Oleh karenanya dengan pendekatan latar belakang keagamaan Yudaisme dan latar belakang kebudayaan Yahudi Abad 1 Ms maka kata Yunani τα εγκαινιατοις ιεροσολυμοις (ta egkainiatois ierosolumois) dan kata Aramaik ܒ݁ܽܐܘܪܺܫܠܶܡ ܕ݁ܚܽܘܕ݂ܳܬ݂ܳܐ (dekhudata burishalem) bermakna sebuah perayaan Yahudi kuno yang disebut dengan Khanukah.

Oleh karenannya dalam terjemahan bahasa Ibrani modern oleh Franz Delitzh dalam Hebrew New Testament dituliskan ויהי חנכה בירושלים (wayehikhanukah birushalayim). Sementara DR. David Stern dalam Complete Jewish Bible menerjemahkan dalam bahasa Inggris dengan, Then came Hanukkah in Yerushalayim.

Makna Kata Khanukah

Kata Khanukah berasal dari kata Ibrani Khanak yang artinya “menahbiskan” atau “menetapkan”. Beberapa kasus dimana kata Khanak dan Khanukah muncul al.,

Pada hari yang kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya, karena mereka telah merayakan pentahbisan mezbah (khanukat hamizbeakh) selama tujuh hari, dan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari. (2 Taw 7:9 )

Sebagai korban keselamatannya kepada YHWH Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja dan segenap Israel mentahbiskan rumah YHWH  itu (wayakhneu et bet YHWH) (1Raj 8:63 )

Untuk pentahbisan rumah Tuhan ini (lehaqrivu khanukat bet Elaha denah) mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel (Ezr 6:17)

Latar Belakang Historis

Perayaan Khanukah Modern berasal dari sebuah peristiwa sejarah Israel di Abad II sM tepatnya Desember (Kislew) 164 sM. Tahun tersebut merupakan tahun penting kemenangan peperangan dan perlawanan yang dilakukan oleh Yehuda Makabbe (Judas Macabeus) untuk melawan Anti Semitisme yang diberlakukan oleh Anthiokus Ephiphanes dari Wangsa Seleukus yang menguasai Syria saat berupaya melakukan proses Helenisasi (Yunanisasi pemikiran dan kebudayaan dalam keseluruhan aspek kehidupan wilayah yang dikuasainya) terhadap orang-orang Yahudi. Perang besar lainnya dalam sejarah Yahudi terjadi pada tahun 135 Ms di bawah kepemimpinan Simon Barkhokhba.

Saat Anthiokus Epiphanes berkuasa tahun 167 sM, dia berusaha menaklukan Yerusalem dan Bait Suci. Ketika dia berhasil merebut Bait Suci, dia melakukan kenajisan dengan membuang darah babi di dalam Bait Suci serta mendirikan patung dewa Yupiter sebagai pusat penyembahan.

Kejadian ini menyedihkan umat Yahudi dan di bawah kepemimpinan Yehuda Makabee disiapkan sebuah taktik perlawanan gerilya untuk merebut kembali Bait Suci. Dalam pertempuran gemilang di musim dingin di bulan Desember tahun 164 Yehuda Makabee dengan pasukannya yang jumlahnya jauh lebih kecil dari pasukan Syria berhasil memukul mundur prajurit musuh dan merebut Bait Suci.

Karena hari sudah petang dan harus menyalakan menorah yang ada di Bait Suci serta membersihkan berbagai patung dewa-dewa, maka dibutuhkan minyak untuk menyalakan api. Sayangnya minyak yang tersedia hanya cukup untuk satu atau dua hari. Dan untuk membuat minyak baru dibutuhkan sekitar 8 hari. Mukjizat terjadi bahwa menorah tetap menyala sampai 8 hari lamanya hingga orang-orang Yahudi mampu membuat minyak yang baru.

Peristiwa mukjizat tersebut diperingati sejak saat itu hingga kini dengan sebutan Khanukah yang ditandai dengan penyalaan lilin selama 8 hari di setiap rumah tangga Yahudi. Masing-masing hari menyalakan satu lilin hingga hari ke delapan lilin menyala semuanya.

Nilai Perayaan Khanukah

Perayaan Khanukah mengandung pesan perihal “perayaan mukjizat” dan “perayaan terang”. Dikatakan perayaan mukjizat karena menurut kisah tutur lisan di antara umat Yahudi bahwa minyak yang seyogyanya bisa dipergunakan hanya satu hari untuk menyalakan menorah ternyata bisa tetap menyala hingga hari ke delapan di mana dapat dibuat minyak yang baru. Dikatakan perayaan terang atau perayaan cahaya dikarenakan pada tiap jatuh perayaan Khanukah, setiap rumah tangga Yahudi penganut Yudaisme akan menyalakan lilin selama delapan hari. Satu hari satu lilin lalu mengucap birkat.

Kita, umat Kristen tentu dapat berbagi perayaan ini dan mengadaptasinya menjadi bagian dari perayaan kita selama Bulan Desember karena Yesus Sang Mesias dan Putra Tuhan iitu adalah Terang Dunia (Yoh 8:12). Yesus berjanji bahwa siapapun yang percaya pada-Nya tidak berjalan dalam kegelapan.


https://www.gospelherald.com

Dengan merayakan Khanukah, kita umat Kristen menegaskan bahwa kita memiliki sumber terang abadi yang akan menerangi perjalanan kehidupan kita yang terkadang diselimuti kegelapan dunia ini. Di abad dimana teknologi komunikasi semakin maju, kita kerap diperhadapkan pada sebuah paradox yang membuat kita tidak lagi mampu membedakan fakta dan fiksi akibat tindakan manipulasi.

Kiranya Terang Sang Juruslamat tetap memandu arah perjalanan hidup kita sehingga tidak tersesat dalam kegelapan dunia yang membingungkan dan menimbulkan disorientasi.

Kita, umat Kristen tentu dapat berbagi perayaan ini dan mengadaptasinya menjadi bagian dari perayaan kita selama Bulan Desember karena kuasa mukjizat YHWH Sang Bapa Surgawi tetap sama baik dahulu, sekarang bahkan esok. Sebagaimana Dia mampu membelah Laut Teberau, mengirimkan manna dari sorga, melindungi dengan Tiang Awan dan Tiang Api, demikianlah mukjizat dalam wujud yang berbeda dapat kita alami saat kita mengalami kebuntuan dan kesulitan.

Demikian pula Yesus Sang Mesias, Putra Tuhan itu tidak berubah, dahulu, sekarang dan selamanya (Ibr 13:8). Yesus selama di dunia bukan hanya mengajarkan Torah dan menjadi Juruslamat yang menghapus kuasa dosa namun mengerjakan beerbagai perbuatan ajaib alias mukjizat.

Sebagaimana dikatakan, Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan (Luk 6 :18). Mukjizat dan kuasa Yesus masih terjadi sampai hari ini. Jika Anda sakit, selain berobat ke dokter dan menerima pengobatan medis, memohonlah senantiasa mukjizat kesembuhan dari Yesus. Ada jenis sakit penyakit yang diakibatkan pekerjaan roh-roh jahat. Ada rumah yang memancarkan aura negatif akibat aktivitas roh-roh jahat. Kuasa Yesus tetap sama dahulu dan sekarang.

Akhir kata, marilah kita menyalakan lilin dan merayakan terang dalam perayaan Khanukah. Marilah kita berkomitmen untuk senantiasa tinggal dalam terang dan menjadi terang yang membawa manfaat dan kebaikan bagi dunia dan sesama (Mat 5:13-16)

 

Khanukah Shameakh 25 Kislew 5781 (10-18 Desember 2020)

No comments:

Post a Comment