Friday, December 1, 2017

GEMILUT KHASADIM (PERBUATAN BAJIK)


Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal. 

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.” Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya. Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan. Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’ Sambil tersenyum anak itu menjawab, “Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak!”. 

Dalam literatur Rabinik bernama Pirkey Avot (Etika Para Leluhur) dikatakan, “ha’olam omed ‘al ha Torah we’al ha’avodah we ‘al gemilut khasadim” (dunia dilandaskan pada tiga hal yaitu, Torah, Ibadah, Perbuatan Bajik). Kita memiliki tiga hubungan utama dalam kehidupan. Kita harus belajar hidup dengan diri kita sendiri, dengan Tuhan, dan dengan orang lain. Manusia berinteraksi dengan dunia pada tiga tingkat yaitu: pemikiran, ucapan dan tindakan. Masing-masing dari ketiganya adalah kunci dari tiga hubungan dasar. Anda bertindak berdasarkan pemikiran atau kehendak Anda sendiri. Anda berinteraksi dengan Tuhan melalui ucapan. Dan Anda berhubungan dengan orang lain melalui tindakan. 

Kita ditebus dari kutuk dosa bukan hanya untuk bersekutu dengan Tuhan melainkan menebarkan kebajikkan terhadap sesama sebagaimana dikatakan, “untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik” (Tit 2:14)

No comments:

Post a Comment