Friday, December 1, 2017

UNTA DAN LUBANG JARUM


Dalam suatu kesempatan saat Yesus menjawab pertanyaan perihal orang kaya dan Kerajaan Surga, keluarlah pernyataan sbb, “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan” (Luk 10:25). Pernyataan ini membingungkan banyak penafsir Kitab Perjanjian Baru. Ada berbagai tafsir terkait pernyataan Yesus di atas. 

Ada yang menafsirkan bahwa kata Yunani kamelos merupakan kesalahan penyalinan dari kata Yunani kamilos (tali tambang). Ada pula yang menafsirkan sebagai gerbang kecil yang bernama "lubang jarum" yang begitu rendah sehingga seekor unta harus membungkuk kalau mau melewatinya. Pendapat ini dikemukakan Lord George Nugent (1845). 

Namun jika kita membandingkan pernyataan Yesus dalam bingkai budaya dan keagamaan semitik maka pernyataan sedemikian secara pararel dapat dijumpai dalam beberapa literatur rabinik seperti Talmud yang menyatakan, Rava berkata: Ketahuilah bahwa inilah masalahnya, karena seseorang tidak menunjukkan pohon palem emas atau seekor gajah yang melewati mata jarum dalam mimpi. Dengan kata lain, mimpi hanya berisi gambar yang masuk akal” (Talmud Babilonia,  Berakhot 55 b). 

Pada bagian lain dikatakan, Gemara menceritakan: Ada kejadian serupa di Neharde'a, dan Rav Sheshet menyelesaikan masalah ini dari baraita ini dan memutuskan bahwa pengadilan tersebut tidak mengizinkan seorang kerabat untuk mewarisi properti yang ditahan. Rav Amram berkata kepadanya: Mungkin kita belajar di baraita bahwa pengadilan tidak mengizinkan seorang kerabat mewarisi dan menjual tanah? Rav Sheshet berkata dengan mengejek kepadanya, menggunakan gaya yang sama: Mungkin Anda berasal dari Pumbedita, di mana orang melewati gajah melalui mata jarum, yaitu, mereka yang terlibat dalam penalaran yang tidak masuk akal (Talmud Babilonia, Baba Metzia 38b). 

Apa yang diucapkan Yesus Sang Rabi dan Mesias merupakan bagian dari penggunaan gaya bahasa hiperbola Ibrani yang lazim dalam masyarakat semitik untuk mengungkapkan sesuatu yang sama sekali tidak mungkin. Gaya bahasa hiperbola bisa juga kita temukan sewaktu Yesus berbicara tentang orang dengan sebilah balok dimatanya namun ingin mengeluarkan selumbar atau setitik serbuk gergaji dari mata saudaranya (Matius 7:3-5; Lukas 6:41-42).

No comments:

Post a Comment