Sunday, September 22, 2019

MAKNA PERKATAAN YESUS, "KAMU ADALAH TUHAN" DALAM YOHANES 10:34


Saat Yesus dikelilingi orang banyak yang penasaran apakah diri-Nya adalah Mesias yang dinanti-nantikan atau bukan (Yoh 10:24), Yesus memberikan analogi Gembala dan Domba untuk memberikan penegasan bahwa hanya mereka yang terhubung seperti domba pada gembalanya akan mengerti apakah diri-Nya Mesias atau bukan. 

Selanjut-Nya Yesus menegaskan kesatuan diri-Nya dengan Sang Bapa sebagai yang mengutus diri-Nya (Yoh 10:30). Pernyataan-pernyataan tersebut dianggap provokatif dan hujatan sehingga mereka melempari Yesus (Yoh 10:31). 

Saat dilempari, Yesus berkata, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" (Yoh 10:32). Orang-orang Yahudi yang marah menjawab, Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Tuhan dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Tuhan" (Yoh 10:33). 

Di saat itulah Yesus mengutip Mazmur 82:6 dengan mengatakan, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah (tuhan)?” (Yoh 10:34). Dengan mengutip Mazmur 82:6 ini Yesus bukan bermaksud menjelaskan pada orang-orang yang melempari bahwa diri-Nya adalah Bapa dan Tuhan Pencipta melainkan membangun jembatan pemahaman bahwa jika para nabi saja bisa dianggap seolah-olah sebagai Elohim (Tuhan), “...masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Tuhan! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan?” (Yoh 10:35-36). Bandingkan dengan kasus Musa yang dipersonifikasikan sebagai Elohim (Tuhan) dan Harun sebagai nabi dalam konteks perutusan kepada Firaun (Kel 7:1). 

Dalam kasus pelemparan batu orang-orang Yahudi kepada Yesus, bukan dikarenakan diri-Nya mengklaim diri-Nya sebagai Elohim/Theos (Tuhan). Tidak pula dituding dikarenakan telah mengklaim diri-Nya adalah Sang Bapa. 

Yesus dilempari dikarenakan ucapannya dianggap provokatif dan avodah zarah alias syirk karena menyetarakan diri-Nya dengan Tuhan karena berani menyebut diri-Nya berkuasa memberikan kehidupan kekal (Yoh 10:28), satu kesatuan dengan Tuhan (Yoh 10:30) serta menyebut sebagai Anak Tuhan (Yoh 10:33). 

Pengutipan Mazmur 8:2 oleh Yesus hanyalah argumen dan penegasan kedudukann-Nya sebagai Anak Tuhan.

No comments:

Post a Comment