Saturday, September 21, 2019

AGUNGLAH RAHASIA IBADAH KITA: DIA YANG MENJADI MANUSIA


Ada sebuah lagu dalam Kidung Jemaat yang kurang familiar dinyanyikan dan tidak ada yang menyanyikan dalam bahasa Indonesia di channel You Tube selain alunan instrumen piano. Lagu ini berjudul, Sebelum Semua Jadi (Kidung Jemaat 136). Berikut penggalan baitnya:

Bait 1

“Sebelum semua jadi ada Firman Mulia; 
Dia Alfa dan Omega, citra (Tuhan) BapaNya. 
Dia itu Yang Pertama, pun Yang Akhir. 
Dialah selamanya dan abadi” 

Bait 3

Ia ambil rupa insan, rupa Adam yang fana; 
menderita sampai mati menebus manusia; 
agar kita tak binasa, tapi hidup olehNya; 
selamanya dan abadi” 

Lagu ini berasal lagu berjudul Of the Father’s Love Begotten sebuah nyanyian tertua yang dinyanyikan banyak sidang jemaat segala abad. Lagu ini dihubungkan dengan sebuah nama yaitu Aurelius Prudentius Clemens (348-413 Ms), seorang penyair dan pengacara sukses Spanyol yang kemudian menjadi hakim. 

Hymnologist Albert Bailey, yang menyebut Prudentius sebagai, “penulis Kristen paling awal yang adalah seorang penyair sejati” menyatakan bahwa ini adalah “himne perlawanan” (fighting himn). Selama Abad ke-4 Ms lagu ini menjadi teologi ortodoks, berjuang untuk hidupnya melawan serangan para bidat. 

Salah satu ajaran sesat yang paling menonjol disebarkan oleh Arius (sekitar 250-336 Ms), yang posisinya paling kontroversial — dan yang relevan dengan nyanyian rohani kita — adalah bahwa Tuhan Sang Bapa dan Putra tidak hidup berdampingan sepanjang kekekalan. Bidat ini menyatakan bahwa sebelum inkarnasinya, Yesus diciptakan oleh Tuhan dan oleh karena itu Yesus tidak ada sepanjang masa. Yesus adalah makhluk ciptaan meskipun ilahi, tidak setara dengan Bapa. 

Lagu ini meringkaskan apa yang tertulis dalam beberapa teks Kitab Injil al., Yohanes 1:14, 1 Yohanes 1:1 dan 1 Timotius 3:16, Wahyu 19:13. Rasul Paul menyebutnya dengan τῆς εὐσεβείας μυστήριον (tes eusebeias musterion) alias "rahasia ibadah" yaitu: 

“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan”. 

Siapakah “Dia” yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia? Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh 1:14) dan disebut Anak Tuhan (Yoh 1:18) bernama Yesus (Mat 1:21). Dialah yang dikatakan, “...telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia” (Fil 2:7).

No comments:

Post a Comment