Ada sebuah lagu dalam Kidung Jemaat yang kurang familiar
dinyanyikan dan tidak ada yang menyanyikan dalam bahasa Indonesia di channel
You Tube selain alunan instrumen piano. Lagu ini berjudul, Sebelum Semua Jadi
(Kidung Jemaat 136). Berikut penggalan baitnya:
Bait 1
“Sebelum semua jadi ada Firman Mulia;
Dia Alfa dan Omega, citra (Tuhan)
BapaNya.
Dia itu Yang Pertama, pun Yang Akhir.
Dialah selamanya dan abadi”
Bait 3
“Ia ambil rupa insan,
rupa Adam yang fana;
menderita sampai mati menebus manusia;
agar kita tak
binasa, tapi hidup olehNya;
selamanya dan abadi”
Lagu ini berasal
lagu berjudul Of the Father’s Love Begotten sebuah nyanyian tertua yang
dinyanyikan banyak sidang jemaat segala abad. Lagu ini dihubungkan dengan
sebuah nama yaitu Aurelius Prudentius Clemens (348-413 Ms), seorang penyair dan
pengacara sukses Spanyol yang kemudian menjadi hakim.
Hymnologist Albert Bailey,
yang menyebut Prudentius sebagai, “penulis
Kristen paling awal yang adalah seorang penyair sejati” menyatakan bahwa
ini adalah “himne perlawanan” (fighting
himn). Selama Abad ke-4 Ms lagu ini menjadi teologi ortodoks, berjuang untuk
hidupnya melawan serangan para bidat.
Salah satu ajaran sesat yang paling
menonjol disebarkan oleh Arius (sekitar 250-336 Ms), yang posisinya paling
kontroversial — dan yang relevan dengan nyanyian rohani kita — adalah bahwa Tuhan
Sang Bapa dan Putra tidak hidup berdampingan sepanjang kekekalan. Bidat ini
menyatakan bahwa sebelum inkarnasinya, Yesus diciptakan oleh Tuhan dan oleh
karena itu Yesus tidak ada sepanjang masa. Yesus adalah makhluk ciptaan
meskipun ilahi, tidak setara dengan Bapa.
Lagu ini meringkaskan apa yang tertulis
dalam beberapa teks Kitab Injil al., Yohanes 1:14, 1 Yohanes 1:1 dan 1 Timotius
3:16, Wahyu 19:13. Rasul Paul menyebutnya dengan τῆς εὐσεβείας μυστήριον (tes eusebeias musterion) alias "rahasia ibadah" yaitu:
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Tuhan; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan”.
Siapakah “Dia” yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia? Sang Firman yang
menjadi manusia (Yoh 1:14) dan disebut Anak Tuhan (Yoh 1:18) bernama Yesus (Mat 1:21). Dialah yang dikatakan, “...telah
mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama
dengan manusia” (Fil 2:7).
No comments:
Post a Comment