Wednesday, November 16, 2016

MENGAKHIRI PERTANDINGAN DENGAN BAIK

Jika kita menghadiri upacara pemakaman di kalangan mereka yang beragama Islam, kerap muncul ujaran yang kurang lebihnya demikian, “Kiranya saudara A matinya dalam keadaan “khusnul khotimah”, lalu akan ditimpali para hadirin , “Amin”. Apakah makna kata “khusnul khatimah?” Artinya “akhir yang baik”. Seseorang yang meninggal diharapkan meninggal dalam keadaan yang baik. Menurut kepercayaan Islam mereka yang meninggal dalam keadaan baik memiliki sejumlah ciri al., mampu mengucapkan kalimat sahadat saat sakratul maut alias menjelang kematian. Sebaliknya, mereka yang mengakhiri kehidupan dengan buruk disebut “shu’ul khatimah” yang merupakan kebalikkan dari “khusnul khatimah”.

Demikian pula dalam Kekristenan, sekalipun kalimat demikian tidak pernah atau jarang terucapkan namun pernyataan senada dapat kita temui dalam tulisan Rasul Paul yang berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Tim 4:7). Dalam teks Yunaninya, “Ton kalon agoona egoonismai, ton dromon teteleka, ten pistin tetereka” yang jika diterjemahkan secara literal, “Pertarungan yang baik telah kuselesaikan, perlombaan telah kuselesaikan, iman telah kupelihara”. Bedanya, dalam Kekristenan merujuk pernyataan Rasul Paul bahwa kita sendirilah yang harus bisa mengukur dan mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini. 

Apakah selama kita hidup kita telah melakukan perjuangan dengan sebaik mungkin, telah melakukan pertandingan hingga garis finish serta memelihara iman dan kesetiaan pada Tuhan dan sabda-Nya? Atau justru sebaliknya kita telah menjadi orang yang berpaling dari Anugrah Tuhan saat akhir-akhir kehidupan kita? Apakah kita kerap melanggar sabda dan perintah-Nya sehingga gagal mencapai garis akhir? Mengakhiri pertandingan dengan baik atau gagal mengakhiri pertandingan dengan baik adalah sebuah pilihan. Kita bisa memilih mengakhiri pertandingan dengan baik atau mengakhiri dengan kekalahan. 

Oleh karenanya marilah dalam waktu yang masih disediakan oleh Tuhan kita jalani dengan baik dan bertanggung jawab hingga saatnya nanti kita boleh yakin seperti Rasul Paul bahwa kita telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan dengan yakin pula berkata, Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya…”(2 Tim 4:8)

No comments:

Post a Comment