Wednesday, April 5, 2017

MENGAPA INJIL TIDAK MENCERITAKAN MASA KECIL YESUS?


Usia 12/13 tahun adalah usia bagi anak lelaki mengalami Bar Mitswah (untuk anak perempuan Bat Mitswah) ditandai dengan membaca Torah di Bait Suci pada hari-hari raya. Pada usia ini (lelaki 13 tahun dan perempuan 12 tahun) dianggap seorang anak telah memasuki kedewasaan dan memikul tanggung jawab (Maim. Yad, Ishut, 2:9–10) dan berkewajiban melakukan perintah-perintah dalam Torah (Avot 5:1; cf. Yoma 82a). 

Usia 12/13 merupakan usia penting dalam kebudayaan dan keagamaan Yudaisme. Yesus  lahir dari keluarga penganut Yudaisme dan tentu saja Kitab Perjanjian Baru menganggap tahun-tahun penting selain kelahiran Yesus adalah saat beliau dinyatakan sebagai orang dewasa secara spiritual yaitu usia 12 tahun dan dewasa secara fisik yaitu usia 30 tahun. Di luar tahun tersebut tidak mendapat perhatian untuk dituliskan. 

Akibat kekosongan kisah Yesus pada usia 12-30 tahun, maka bermunculanlah sejumlah kisah-kisah yang dibukukan dalam sebuah kitab untuk mengisi kekosongan tersebut dengan berbagai kisah fiktif. Eksistensi kitab-kitab tersebut dinamakan Apokripa Perjanjian Baru. Apokripha artinya “tersembunyi”. 

Beberapa daftar kitab-kitab Apokripha Perjanjian Baru meliputi masa kecil Yesus, masa berkarya, kematian dan kebangkitan Yesus. Mengenai daftar kitab-kitab Apokripha Masa Kecil Yesus al., Proto Injil (Proto Evanggelium) Yakobus, Injil Masa Kecil Menurut Thomas, Injil Masa Kecil dalam Bahasa Arab, Kisah Yusuf Si Tukang Kayu, Injil Masa Kecil Menurut Pseudo Matius, Injil Masa Kecil dalam Bahasa Latin, Injil Masa Kecil dalam Bahasa Armenia Deshi Ramadhani, SJ., Menguak Injil-Injil Rahasia, 2007)

Apakah motif-motif penulisan Apokripha Masa Kecil Yesus? Kehadiran kitab-kitap Apokripha bertujuan mengisi kesenjangan tersebut sebagaimana dikatakan Deshi Ramadhani, “...Keinginan untuk melengkapi bahan-bahan yang kurang lengkap seperti ini, serta proses untuk terus mencari jawaban atas penyebab kesengsaraan Yesus, akhirnya mendorong lahirnya berbagai tulisan “injil” tentang Yesus…(hal 24). 

Namun sebagian lagi bertujuan mengganti dengan kisah baru yang menyimpang dari Injil Kanonik sebagaimana dikatakan, “ Jenis kedua adalah tulisan “injil” yang dimaksudkan untuk menggantikan tulisan-tulisan yang sudah ada dengan versi yang baru yang diyakini oleh para penyusunya sebagai versi yang lebnih tepat atau lebih benar”(hal 24-25)

No comments:

Post a Comment