Friday, April 21, 2017

KONSPIRASI ABSALOM



Para pembaca buku politik atau novel-novel bertema intelegen tentu tidak asing dengan istilah Konspirasi dan Teori Konspirasi. Conspiracy Theory atau Teori Persekongkolan adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. 

Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Bagi para penganutnya, teori itu tidak serta-merta muncul mendunia tanpa ada yang menciptakan polanya. 

Penganut teori ini pun terbelah dalam dua kubu utama. Kelompok pertama adalah mereka yang hanya percaya bahwa segala hal mungkin terjadi apabila ada dukungan argumentasi yang kuat, fakta akurat, data ilmiah, pendapat yang bisa diverifikasi kebenarannya, tokoh-tokoh yang nyata, sejarah yang memang ada dan bukan mitos, dan sebagainya. Kelompok ini percaya John F. Kennedy sebenarnya tidak tertembak, tetapi diselamatkan oleh makhluk angkasa luar, misalnya. Kelompok kedua adalah mereka yang percaya tanpa syarat alias mereka yang menganggap apapun yang terjadi sudah dirancang sedemikian rupa, yang acapkali menghubungkan dengan mitos, legenda, supranatural, dan sebagainya. Misalnya, mereka percaya bahwa peristiwa 11 September sudah dirancang sebagaimana yang terlihat pada lipatan uang kertas 20 dolar AS; di mana apabila kita melipat uang itu sedemikian rupa akan tercipta gambar menara kembar yang terbakar. 

Nama Yahudi dan Iluminati serta Freemasonry tentulah kerap kita dengar dan dituding sebagai otak konspirasi global. Nama Edward Snowden mantan pegawai NSA dan juga Julian Asange pendiri Wikileaks kerap melempar bocoran-bocoran perihal konspirasi para pemimpin negara demi kepentingan politik mereka, terlepas apakah semua tudingan tersebut benar atau salah. 

Ternyata, konspirasi bukan barang baru. Ribuan tahun lampau, Absalom pun pernah melakukan konspirasi (הקשׁר - haqeser, 2 Sam 15:12) untuk menggulingkan otoritas Daud ayahnya. Hampir semua terjemahan berbahasa Inggris menerjemahkan kata Ibrani Qeser dengan Conspiracy al.,

"While he was offering sacrifices, Absalom sent for Ahitophel the Gilonite, David's adviser, to come from his city, Giloh. The conspiracy was gaining momentum and the people were starting to side with Absalom" (New English Translation)

"And Absalom sendeth Ahitophel the Gilonite, a counsellor of David, out of his city, out of Gilo, in his sacrificing sacrifices and the conspiracy is strong and the people are going and increasing with Absalom" (Young's Literal Translation)

 "Abhsalom also sent for Ahithophel the Gilonite, a counsellor of Dawid, out of his city,from Giloh, while he slaughtered slaughterings. And it come to be that the conspiracy become potent, for the people with Absalom keep increasing" (The Scriptures)

No comments:

Post a Comment