Belakangan ini beredar
terjemahan dengan nama Kitab Yashar,
Kitab Henokh dan Kitab Yubelium
diantara kelompok Kekristenan Akar Ibrani dan Sacred Name Movement di Indonesia. Bukan hanya euforia segala sesuatu yang berbau Yahudi dengan segala aspek
kebudayaan dan simbol-simbol yang menyertainya namun juga penggunaan sejumlah
kitab-kitab yang non kanonik yang dianggap mendukung prinsip-prinsip gerakan
ini mulai diterjemahkan dan disebarluaskan tanpa proses analisis teks yang
memadai.
Kita akan memfokuskan pada apa
dan bagaimanakah Kitab Yashar?Apakah
kitab ini bersifat kanonik atau ekstra kanonik? Dapatkah kita menggunakan Kitab Yashar sebagai rujukkan bersama
Kitab TaNaKh dan Perjanjian Baru? Benarkah Kitab Yashar yang beredar saat ini
adalah Kitab Yashar yang dikatakan dalam Yosua 10:13?
Sebutan Kitab Yashar muncul dalam Yosua 10:12-13 sbb, “Halo hi ketuvah al Sefer ha Yashar?” (Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur, LAI). Kitab Yashar disebutkan dalam Yosua 10:12-13 ketika Tuhan menghentikan matahari di tengah hari selama pertempuran di Bet Horon. Hal ini juga disebutkan dalam 2 Samuel 1:18-27 yang memuat Nyanyian atau Ratapan Busur, nyanyian pemakaman kesedihan yang Daud ciptakan pada saat kematian Saul dan Yonatan.
Sebutan Kitab Yashar muncul dalam Yosua 10:12-13 sbb, “Halo hi ketuvah al Sefer ha Yashar?” (Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur, LAI). Kitab Yashar disebutkan dalam Yosua 10:12-13 ketika Tuhan menghentikan matahari di tengah hari selama pertempuran di Bet Horon. Hal ini juga disebutkan dalam 2 Samuel 1:18-27 yang memuat Nyanyian atau Ratapan Busur, nyanyian pemakaman kesedihan yang Daud ciptakan pada saat kematian Saul dan Yonatan.
Ada kitab berbahasa Ibrani
lainnya yang disebutkan dalam Kitab Suci bahwa Tuhan mengarahkan para penulis
untuk menggunakannya sebagai rujukkan. Beberapa di antaranya termasuk Sefer Milkhamot YHWH (Kitab Peperangan
Tuhan - Bil 21:14), Divre Shemuel ha Ro’eh,
Divre Natan ha Navi, Divre Gad ha Khozek (Kitab Samuel Sang Pelihat, Kitab
Natan sang Nabi, dan Kitab Gad Sang Pelihat - 1 Taw 29:29), Sefer Divre ha Yamim le Malke Yehuda (Kitab
Sejarah Raja-raja Yehuda - 1 Raj 14:29). Kita juga tahu bahwa Salomo menyusun
lebih dari seribu lagu (1 Raja-raja 4:32), namun hanya dua yang disimpan dalam
buku Mazmur (72 dan 127). Menulis di bawah ilham Roh Kudus dalam Perjanjian
Baru, Paulus memasukkan kutipan dari penyair Kreta bernama Epimenides (Tit1:12)
dan mengutip kalimat dari penyair Epimenides dan Aratus dalam pidatonya di
Athena (Kis 17:28).
Genealogi Sefer haYashar muncul pada tahun 1552 merupakan
sebuah midrash (pengajaran) dalam bahasa Ibrani yang juga dikenal sebagai Toledot Adam dan Dibre ha-Yamim be'Aruk. Judul dalam bahasa Ibrani biasanya
diterjemahkan dengan Sefer haYashar
(Kitab Orang Jujur) - dalam terjemahan bahasa Inggris dikenal dengan sebutan The Book of Jasher. Buku ini dinamai
menurut Sefer Yashar yang disebutkan
dalam Yosua 10:13 dan 2 Samuel 1:18-27.
Meskipun disajikan dengan nama Sefer haYashar (Kitab Orang Jujur) sebagaimana
yang ada pada terjemahan Moses Samuel (1840), namun teks tersebut tidak
diterima dalam Yudaisme rabinis, demikian pula teks TaNaKh
(Torah-Neviim-Ketuvim yang lazim disebut Kitab Perjanjian lama dalam
Kekristenan) tidak membuat klaim sedemikian. Keberadaan Sefer
haYashar jangan dibingungkan dengan Sefer
haYashar lainnya (Pseudo-Jasher)
yang dicetak oleh Jacob Ilive pada tahun 1751, yang konon telah diterjemahkan
oleh rahib Inggris, bernama Flaccus
Albinus Alcuinus.
Versi awal yang tersedia dari
midrash Ibrani ini dicetak di Venesia pada 1625 dengan kata pengantar yang mengacu
pada edisi sebelumnya di tahun 1552 di Naples, yang tidak ditemukan jejak atau
penyebutan lainnya. Pencetaknya bernama Yosèf ben Samuel mengklaim karya itu
disalin oleh seorang juru tulis bernama Yakub putra Atyah, dari naskah kuno
yang surat-suratnya hampir tidak dapat dibuat.
Teks Venice bertarikh 1625
dikritik habis-habisan sebagai bentuk pemalsuan oleh Leon Modena, sebagai
bagian dari kritiknya terhadap Kitab Zohar khususnya dan Kabbalah pada umumnya.
Modena adalah seorang anggota rabinik Venesia yang mengawasi pers Ibrani di
Venesia, dan Modena mencegah pencetak mengidentifikasi Sefer ha Yashar dengan salah satu kitab dalam TaNaKh yang hilang.
Meskipun telah ada kritikan
dari Modena, kata pengantar untuk versi 1625 masih mengklaim bahwa buku sumber
aslinya berasal dari reruntuhan Yerusalem pada 70 Ms, di mana seorang perwira
Romawi bernama Sidrus diduga menemukan seorang sarjana Ibrani bersembunyi di
sebuah perpustakaan yang tersembunyi. Petugas Sidrus dilaporkan membawa
cendekiawan dan semua buku dengan aman kembali ke perkebunannya di Seville,
Spanyol (di Roma yang dikenal sebagai Hispalis, ibukota provinsi Hispania
Baetica).
Ada dua versi Kitab Yashar dalam terjemahan bahasa Inggris yang merujuk pada teks Sefer ha Yashar yang diterbitkan pada tahun 1625 yaitu, Pertama, The Book of Jasher: with Testimonies and Notes, Critical and Historical, Explanatory of the Text, to which is Prefixed, Various Readings, and a Preliminary Dissertation, Proving the Authenticity of the Work (Kitab Yashar: dengan Kesaksian-kesaksian dan Catatan, Kritis dan Sejarah, Penjelasan Teks, yang Awalan, Berbagai Bacaan, dan Disertasi Awal, Membuktikan Keaslian Karya ini). Informasi judul tambahan menyatakan: “Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari bahasa Ibrani, oleh Flaccus Albinus Alcuinus, dari Inggris, Kepala Biara Canterbury, yang pergi berziarah ke Tanah Suci, di mana ia menemukan buku ini, di kota Gazna.” Naskah ini diterbitkan di Bristol, Inggris pada tahun 1829. Kedua, The Book of Jasher diterbitkan di New York pada tahun 1840 oleh Mordechai Manuel Noah & A. S. Gould.
Terjemahan Kitab Yashar dalam
bahasa Indonesia oleh seseorang yang menamakan dirinya Iwan S (iwan@kitabhenokh.com) merujuk pada terjemahan bahasa
Inggris tahun 1840 sebagaimana tertera dalam sampul depannya.
Pada Sefer ha Yashar edisi 1625
kemudian diklaim bahwa pada beberapa point yang tidak pasti dalam sejarah Islam
Spanyol, naskah itu dipindahkan atau dijual ke perguruan tinggi Yahudi di
Cordova. Pada edisi 1625 lebih lanjut mengklaim bahwa para sarjana menyimpan
buku itu sampai cetakannya di Napoli pada tahun 1552 dan di Venesia pada tahun
1625. Terlepas dari kata pengantar untuk karya terjemahan tahun 1625, tidak ada
bukti apapun yang dapat mendukung semua cerita ini. Karya terjemahan tersebut dipergunakan
secara luas, tetapi tidak terutama lebih banyak sumber lain selain di Kisah
Legenda Yahudi karya Louis Ginzberg.
Sekalipun masih diliputi
keraguan apakah terjemahan edisi tahun 1552 di Naples benar-benar dicetak, sebuah
studi oleh Joseph Dan, seorang profesor Kabbalah di Universitas Ibrani
Yerusalem, dalam kata pengantar untuk edisi kritis tahun 1986 dari teks 1625
menyimpulkan, dari bahasa Ibrani yang digunakan dan sejumlah indikator lainnya,
bahwa karya itu sebenarnya ditulis di Naples pada awal Abad ke-16 Ms. Jaringan
bahasa Arab menunjukkan bahwa jika kata pengantar untuk versi 1625 begitu
“berlebihan”, maka itu mungkin ditulis oleh seorang Yahudi yang tinggal di
Spanyol atau Italia selatan.
Dalam Sefer
ha Yashar tercakup sejarah biblikal
dari penciptaan Adam dan Hawa hingga ringkasan penaklukan awal bangsa Israel
atas Kanaan di awal sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Hakim-Hakim. Ini
berisikan berbagai kisah yang sesuai dengan yang dikutip dalam teks-teks Kitab
TaNaKh, baik kisah tentang matahari dan bulan yang ditemukan dalam Kitab Yosua,
dan juga kisah yang dilaporkan dalam Kitab
2 Samuel 1:18 untuk mengajar
keturunan Yehuda untuk bertarung dengan busur sebagaimana dikatakan dalam
Yashar 56:9 (versi terjemahan bahasa Indonesia), “Hanya ajarlah anak-anakmu busur dan seluruh senjata perang, supaya
mereka dapat bertempur dalam peperangan saudara-saudara mereka yang akan memerintah
atas musuh-musuhnya”.
Namun demikian, Sefer ha
Yashar secara keseluruhan tidak bisa
dianggap teks yang sangat tua sebagaimana yang ditunjukkan pada Pasal 10, yang
meliputi keturunan Nuh, namun berisi nama-nama orang yang hidup di Abad Pertengahan
untuk wilayah dan negara, yang paling jelas adalah nama Franza untuk Perancis (Yashar
10:8) dan Lumbardi di Italia untuk Lombardy (Yashar 10:1).
Teks dalam bab ini secara persis
mengikuti permulaan Josippon, sebuah teks rabinik Abad ke-10 Ms yang
mencantumkan berbagai macam orang yang tinggal di Eropa sekitar tahun 950 Ms.
Sebagian besar kisah ekstra
biblikal ditemukan dalam bentuk yang hampir sama dalam kompilasi Abad Pertengahan
lainnya atau dalam Talmud, sumber-sumber midrash atau sumber-sumber dalam
bahasa Arab lainnya. Sebagai contoh, ini termasuk kisah umum bahwa Lamech dan
putranya, Jabal, secara tidak sengaja membunuh Kain, dengan demikian menuntut
kembali kejahatannya untuk membunuh Habel.
Kronologi yang membingungkan
juga dapat ditemukan dalam Kitab Yashar Pasal 5 yang sekilas nampak sama dengan
Kitab Kejadian khususnya jumlah tahun kematian nama-nama leluhur Nuh namun yang
ganjil adalah saat Nuh yang dilahirkan dari istri Lamekh (Kej 5:28-29) baru ada
setelah leluhurnya tiada yaitu Enosh, Kainan, Mahalaleel, Yared dll namun dalam
Kitab Yashar 5:1 justru dikatakan Enosh meninggal saat Nuh berusia delapan
puluh empat tahun (Yashar 5:1) dan Kenan wafat saat Nuh berusia seratus tujuh
puluh lima tahun (Yashar 5:2) dan saat Mahalaleel wafat, umur Nuh sudah
mencapai dua ratuis tiga puluh empat tahun (Yashar 5:3) serta saat Yared wafat
maka usia Nuh telah mencapai tiga ratus tiga puluh enam tahun (Yashar 5:4).
Dalam kisah yang sarat
interpolasi (penyisipan) dalam kisah pengujian Tuhan atas Abraham mengenai
Ishak, Sefer ha Yashar menuliskan
dalam Pasal 23:50-51 sbb, “Dan ketika
mereka pergi bersama Ishak berkata kepada ayahnya, Sesungguhnya, saya lihat di
sini api dan kayu, dan di manakah domba yang menjadi korban bakaran di hadapan
Tuhan? Dan Abraham menjawab putranya, Ishak, Tuhan telah membuat pilihan untuk
putraku, untuk menjadi korban bakaran yang sempurna dan bukan anak domba”. Ini
bertentangan dengan Kitab Kejadian yang mengatakan tanggapan Abraham adalah, “Putraku, Tuhan akan menyediakan seekor
domba untuk korban bakaran”.
Ketakjuban pembaca mungkin akan
semakin menjai-jadi apabila membaca Kitab Yashar Pasal 79:27 yang menyatakan, “Setelah mereka pergi, Phra’oh mengirim
orang kepada Bileam tukang sihir dan kepada Yannes dan Yambres putranya dan
kepada seluruh tukang sihir dan ahli tenung dan para penasihat raja. Mereka
semuanya datang dan duduk di hadapan raja”. Betapa tidak? Karena 2 Timotius
3:9 menuliskan, “Tetapi sudah pasti
mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres,
kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang”. Sementara Kitab TaNaKh
tidak menuliskan siapa Yanes dan Yambres namun Kitab Yashar yang dianggap Kitab
Yashar yang dirujuk oleh Yosua menuliskannya. Maka setiap orang yang tidak
seksama membaca teks ini akan menganggap bahwa Kitab Yashar yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan diupayakan dalam bahasa Indonesia adalah
Kitab Yashar asli yang disebutkan oleh Yosua.
Namun informasi perihal nama
Yanes dan Yambres ternyata telah beredar luas dalam literatur Rabinik khususnya
Talmud. Menurut tradisi rabinis mereka adalah dua kepala penyihir di istana
Firaun yang menubuatkan kelahiran Musa sebagai “perusak tanah Mesir”, sehingga
menyebabkan keluarnya dekrit kejam Firaun (Soṭah 11a; Sanh. 106a). Mereka berkata kepada Musa ketika dia
melakukan mukjizatnya dengan air dan tongkat: “Apakah kamu ingin memperkenalkan
sihir ke Mesir, tanah asli dari seni sihir?” (Men. 85a). Menurut Midrash Yelammedenu, Ki Tissa (Kel 32), Mereka termasuk
di antara “Campuran orang banyak yang pergi dengan Israel dari Mesir” (Keluaran
12:38) dan dibantu dalam pembuatan anak lembu emas. Mereka adalah “dua pemuda” yang
menemani Bileam dalam perjalanannya ketika ditugaskan untuk mengutuk Israel (Targum
Bil. 22:22). Mereka terbang ke udara sebelum pedang Pinehas dan membuat diri
mereka tidak terlihat, sampai akhirnya melalui kekuatan Nama Yang Tidak
Tertandingi, mereka berhasil ditangkap dan disembelih (Zohar, Balaḳ, 194; comp. Targum Yerusalem Bilangan 31:
8) – Janes and Jambres - http://www.jewishencyclopedia.com/articles/8513-jannes-and-jambres
Selain analisis genealogis
(asal usul) terjemahan Kitab Yashar
dan sejumlah kontradiksi dengan kisah-kisah dalam TaNaKh perlu ditambahkan
bahwa dengan ketiadaan manuskrip bahasa Ibrani atau ketiadaan dalam daftar
temuan naskah Dead Sea Scroll (Laut Mati) yang ditemukan tahun 1947 dimana
begitu banyak naskah-naskah kuno Yahudi era sebelum Masehi selain Kitab TaNaKh
dan literatur Yudaisme lainnya, maka keberadaan Kitab Yashar sebenarnya
hanyalah produk karya Abad 15 Ms dan dilanjutkan Abad 19 Ms sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Kitab Yashar yang saat ini diterjemahkan dalam bahasa
Inggris dan juga dalam bahasa Indonesia melalui publikasi internet, tidak
terkategori ekstra kanonik ataupun apokripha melainkan karya Abad 15 dan 19
sebagaimana Injil Barnabas yang diterbitkan dalam bahasa Italia pada Abad 15
Ms.
Pada akhirnya, kita harus
menyimpulkan bahwa Kitab Yashar yang
disebutkan dalam Kitab Yosua telah hilang dan tidak bertahan sampai zaman
modern. Semua yang kita ketahui tentang itu ditemukan dalam dua kutipan Kitab
Suci yang disebutkan sebelumnya. Buku-buku lain dengan judul itu hanyalah fiksi
atau risalah moral Yahudi belaka.
No comments:
Post a Comment