Thursday, December 1, 2016

MEMBEBASKAN DARI TORAH ATAU MEMBEBASKAN DARI DOSA?



Dalam bukunya Destine to Reign, Pastor Joseph Prince yang kerap berpenampilan tambut dan pakaian bagaikan artis tinimbang rohaniawan menuliskan pernyataan, “Yesus Sang Mesias telah membebaskan semua orang percaya dari Perjanjian Torah yang menghakimi. Namun, ada orang-orang percaya yang memilih untuk terus hidup dibawah penghakiman daripada menerima Kasih karunia yang telah dibeli oleh darah Yesus Sang Mesias. Daripada mempercayai kebaikan Tuhan yang tidak layak mereka terima melalui Yesus Sang Mesias, mereka justru telah memilih untuk mempercayai kemampuanN mereka untuk mematuhi Torah. Singkatnya, mereka telah memilih pelayan kematian”. 

Pernyataan di atas memperlihatkan pemahaman distortif mayoritas Kristen terhadap Torah yang diposisikan sebagai inferior bahkan dikontradiksikan dengan “Kasih Karunia”. Tidak keliru jika David Stern dari kalangan Messianic Judaism membuat kesimpulan dalam bukunya, ”In short, Torah is the great unexplored territory, the terra incognita of Christian Theology” (singkatnya, Torah merupakan wilayah yang belum sama sekali digali, suatu wilayah tidak dikenal dalam Teologi Kristen - Messianic Jewish Manifesto, Jewish New Testament Publications, 1991, p.126). 

Demikian pula Ariel dan Devorah Berkowitz menegaskan, “If there is one area of misguided theological thinking for believers, it is study of Torah. In fact, most evangelical Bible colleges and seminaries do not even have an area of study called Torah” (jika ada satu wilayah yang dipahami secara teologis oleh orang beriman, yaitu studi tentang Torah. Faktanya, kebanyakan sekolah dan seminari Kitab Suci yang bercorak Injili tidak memiliki sebuah wilayah yang disebut dengan studi tentang Torah - Torah Rediscovered, Hampton: Shoreshim Publishing, Inc, 1996, p.1). 

Pernyataan David Stern dan Ariel Berkowitz menjelaskan bahwa kekristenan memandang salah makna dan fungsi Torah hanya sebatas regulasi (aturan) belaka. Celakanya, mayoritas kekristenan menganggap kehadiran Yesus untuk membebaskan umatnya dari belenggu Torah. Yang benar adalah Yesus datang untuk membebaskan umatnya dari belengu dan kuasa dosa yaitu maut (Rom 6:10-12). Yesus tidak membatalkan Torah (Mat 5:17-20). Yesus adalah Guru Torah (Mat 23:7,8, Mrk 9:5, Yoh 13:13). Seorang rabi hanya mengajarkan Torah, bukan yang lain. Marilah kita lakukan Torah sebagaimana diajarkan Yesus Sang Mesias.

No comments:

Post a Comment