Wednesday, January 11, 2017

JEJAK KEHIDUPAN

Jika kita berjalan menyusuri tepian pantai berpasir, maka kita akan melihat jejak-jejak kaki kita mengikuti langkah di belakang kita. Bukan hanya langkah kaki yang meninggalkan jejak dan bekas di belakang kita namun kehidupan yang kita jalani sudah pasti meninggalkan jejak dan bekas. 

Perhatikan saja ketika seseorang menceritakan tentang perilaku buruk seseorang akibat melakukan tindakan yang melanggar norma atau melakukan pekerjaan yang harus berhadapan dengan hukum karena melanggar aturan. 


Perhatikan pula ketika seseorang menceritakan kebaikkan orang yang meskipun sudah meninggal namun meninggalkan kisah kehidupan yang inspiratif dan mendorong orang lain untuk berbuat kebaikkan dan bermanfaat bagi orang banyak. Kita tentu pernah membaca buku biografi tokoh terkenal bukan? Entahkah dia seorang kepala negara, pahlawan perang, pahlawan pendidikkan, ahli ekonomi, seorang mantan militer atau politisi bahkan seorang pengusaha yang merangkak dari titik nol. 

Semua mengisahkan perihal jejak kehidupan yang sudah mereka tinggalkan, baik atau buruk. Semua kenyataan itu membuktikan bahwa kehidupan seseorang selalu meninggalkan jejak dan bekas yang tertinggal di dalam relasi dan interaksi sosial dengan orang lain. Jika kehidupan yang kita jalani sudah pasti meninggalkan jejak dan bekas, maka sudah selayaknya kita meninggalkan jejak kehidupan yang baik dan bermanfaat bukan? 

Meninggalkan jejak kehidupan yang baik adalah pilihan dan keputusan seseorang dan bukan datang dengan sendirinya dalam hati kita. Seseorang bisa memilih untuk meninggalkan jejak kehidupan yang baik atau jejak kehidupan yang buruk. Orang benar (tsadiq) atau orang beriman (maaminim) tentulah harus meninggalkan jejak kehidupan yang baik sebagaimana dikatakan, “orakh latsadiq mesharim, yashar me’agal tsadiq tefales” (Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya, Yes 26:7). 

Jejak yang lurus (mesharim) adalah jejak yang harus ditinggalkan orang benar (tsadiq). Orang benar bisa meninggalkan jejak yang lurus (mesharim) karena Tuhan Yahweh membuka jalan dan membuat jejak yang lurus (yashar). 

Bagaimana cara Tuhan membuka jalan dan membuat jejak yang lurus? Melalui sabda-Nya yang tertulis dan melalui Roh Kudus-Nya Dia membimbing dan menuntun orang benar untuk berjalan di jalan yang lurus dan meninggalkan jejak yang baik.

No comments:

Post a Comment