Friday, January 20, 2017

MEWASPADAI FANATISME BUTA TERHADAP BERBAGAI HAL TENTANG YAHUDI


Hasil survei Pew Research Center yang berbasis di Amerika Serikat menunjukkan sebanyak 57 % orang-orang Yahudi di AS mengatakan mereka memakan daging babi. Menurut laporan itu, Yahudi di AS kurang teliti mengenai pantangan agama dibandingkan Muslim atau Hindu. Sebanyak 90 % dari Muslim yang disurvei mengatakan mereka mengharamkan babi dan 67 % Hindu mengatakan mereka menghindari daging sapi. 

Dalam survei Pew juga menunjukkan, Yahudi di AS lebih menerima gay daripada orang Amerika lainnya. “Penerimaan ‘homoseksualitas di masyarakat’ tumbuh di antara semua orang Amerika antara tahun 2007 dan 2014, dari 50 %  menjadi 62 %, dan di antara orang-orang Yahudi dari 79 %  menjadi 81 %”, katanya. 

Dalam survei Pew, disebutkan pula bahwa 11 %  dari orang-orang Yahudi percaya Taurat sebagai firman Tuhan yang literal. Itu setara dengan proporsi orang-orang Yahudi Ortodoks dari keseluruhan populasi Yahudi di AS. Sementara itu, kepercayaan pada Tuhan turun sedikit di antara orang-orang Yahudi, dari 72 %  pada 2007 menjadi 64 %  pada tahun 2014. ”Sebanyak 37 %  mengatakan mereka benar-benar yakin Tuhan ada, dan 27 %  mengatakan mereka cukup yakin,” kata survey Pew itu (satuharapan.com). 

Israel modern sebagai sebuah negara dan kota, bukan negara agama sebagaimana dikatakan Nehemiah Gordon, "In modern Israel about 70% of the Jews are 'secularist' which means they do not live by Torah" (the Hebrew Yeshua vs the Greek Jesus, Hilkiah Press 2006 p.21). Fakta ini justru mengingatkan kita agar tidak memperlakukan secara berlebihan Israel (Yahudi) seolah-olah bangsa yang superior dan tidak memiliki sejumlah kekeliruan dan cacat di bidang politik dan kebijakkan serta kehidupan sosial. Kita harus obyektif dan rasional mendudukkan Israel dari sudut pandang Teologis dan Israel dari sudut pandang Politis. 

Negara Israel modern yang berdiri pada tahun 1948 bukan sebuah negara agama yang hanya didasarkan pada satu ras murni belaka melainkan  terdiri dari keturunan Israel yang telah menikah dengan orang non Israel. Sekalipun “keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (Yoh 4:22) dan memiliki “banyak kelebihan” (Yoh 3:1-2) dan non Yahudi adalah “tunas liar yang ditempelkan” (Rm 11:17), namun nasib yang sama akan dialami baik oleh Yahudi maupun non Yahudi jika melanggar sabda Tuhan (Rm 2:9-10). Karena Yahudi sejati bukanlah yang bermegah pada hal-hal lahiriah belaka (Rm 2:28-29).

No comments:

Post a Comment