Friday, October 11, 2019

BERFOKUS PADA APA YANG BISA DILAKUKAN


Pada Mei 2001, Erik Weihenmayer melakukan sesuatu yang hanya dilakukan oleh sekitar 150 orang per tahun — mencapai puncak Gunung Everest. Hal yang membuat prestasi Erik tidak biasa adalah bahwa ia adalah orang buta pertama yang berhasil mendaki gunung tertinggi di dunia. 


Erik dilahirkan dengan penyakit yang disebut retinoschisis, dan pada saat dia berusia tiga belas tahun dia benar-benar buta. Daripada fokus pada apa yang tidak bisa dia lakukan, dia membuat pilihan untuk fokus pada apa yang bisa dia lakukan dan melangkah lebih jauh dari yang hampir semua orang harapkan. Autobiografi Erik Weihenmayer berjudul, “Touch the Top of the World: A Blind Man’s Journey to Climb Farther Than the Eye Can See” (Menyentuh Ujung Dunia: Perjalanan Seorang Buta untuk Mendaki Lebih Jauh Dari yang Dapat Dilihat Mata). 

Sering kali kita menghadapi pilihan — akankah kita membiarkan halangan menghentikan kita, atau akankah kita terus mendesak terlepas dari pertentangan dan masalah? Alangkah baiknya jika mengikuti Tuhan berarti segalanya akan berjalan dengan baik dan orang-orang akan selalu menyukai kita. 

Kenyataannya adalah bahwa berkali-kali melakukan apa yang benar membutuhkan mengatasi rintangan. Kita seharusnya tidak mengharapkan pelayaran yang mulus terus-menerus, atau membiarkan masalah yang muncul meyakinkan kita untuk berhenti. Jika kita berfokus pada sejumlah kekurangan diri kita – baik secara fisikal dan finansial – maka kita cenderung enggan melakukan berbagai hal besar dan potensial mengubah masa depan kita. 

Beberapa orang cenderung menunggu “durian runtuh” atau sebuah keajaiban ekonomi untuk mengubah kehidupan mereka. Namun sebagian orang berfokus pada kelebihan mereka di antara sejumlah kekurangan yang menghimpit mereka. 

Seandainya Erik Weihenmayer memfokuskan seluruh hari dalam kehidupannya kepada penyakit yang menggerogotinya dan menyalahkan nasib, maka tidak akan ada penaklukan Gunung Everest ataupun terciptanya sebuah buku yang memberikan dampak pada orang lain. Sebagaimana dikatakan, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Fil 4:8). 

Fokuslah pada apa yang bisa kita lakukan dan melangkah lebih jauh dari yang hampir semua orang harapkan. Tuhan YHWH, Bapa Surgawi memberi kekuatan dan kemampuan dalam nama Yesus Sang Mesias dan Putra-Nya Yang Tunggal, Tuan kita Yang Ilahi

No comments:

Post a Comment