Friday, October 25, 2019

ADA "CHOICE' DI ANTARA "BIRTH" DAN "DEATH"


Beberapa tahun silam saat saya masih tinggal mengontrak di suatu tempat di kota saya. Tidak seberapa jauh dari lingkungan saya tinggal mengontrak rumah tersebut ada seorang lelaki tua yang memiliki kebiasaan aneh yaitu berjalan dengan menggunakankan kedua tangannya selain kedua kakinya. Seperti seorang yang berjalan ngesot. Dia menggunakan kaos tangan di kedua tangannya. 

Sepengetahuan saya kebiasaan tersebut belum terlalu lama dijalaninya karena saya sempat melihatnya berjalan biasa dan membersihkan rumah seseorang dan tinggal di luar rumah orang tersebut. 

Orang tua ini sebenarnya memiliki anak istri yang sekalipun tidak mapan secara ekonomi namun bisa memenuhi kebutuhannya. Anak dan istrinya tinggal di lain kota. Namun orang tua ini lebih senang menjalani kebiasaan barunya yang aneh ini tinimbang mengikuti anak dan istri serta dicukupi kebutuhannya. 

Dari kisah ini sesungguhnya kita dapat melihat bahwa gaya hidup apapun yang kita jalani sesungguhnya adalah hasil pilihan dan keputusan yang kita buat. Kita memilih untuk menjadi orang baik atau orang jahat. Kita memilih untuk menjadi orang yang berpikiran terbuka atau berpikiran tertutup. Kita memilih untuk menjadi orang yang rajin atau orang yang malas. Kita memilih menjadi orang yang optimis ataupun pesimis dst. 

Semua orang tahu dan memahami bahwa hidup adalah pilihan. Jika kehidupan diibaratkan sebuah huruf dalam bahasa Inggris, maka hidup akan berawal dari huruf B (birth/lahir) dan D (death/meninggal). Namun di antara kedua huruf B dan D, ada huruf C (choice/pilihan). Hidup senantiasa menawarkan pilihan, entah itu suatu hal yang menyakitkan ataupun membahagiakan dan semuanya bukan tanpa konsekuensi. 

Setiap pilihan membawa sejumlah konsekwesni dan risiko. Ada orang-orang yang takut dengan risiko sementara dibalik risiko menanti sejumlah kebaikan dan kelimpahan. Tuhan YHWH telah bersabda agar umat-Nya memilih kehidupan, “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi YHWH Tuhanmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu  dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan YHWH dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka" (Ul 30:19-20). 

Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan pilihan yang benar dalam kehidupan dengan berkata ובחרת בחיים למען תחיה אתה וזרעך׃ (uvakharta bakhayim, lema'an tikhyeh attah wezar'eka - pilihlah kehidupan agar kamu dan keturunanmu hidup). Apakah yang dimaksudkan dengan "hidup" (khayim) dalam teks ini? Yaitu kehidupan yang penuh makna, dilimpahi rahmat dan berkat serta perlindungan Tuhan dalam bentuk panjang umur sebagaimana dikatakan, "sebab hal itu berarti hidupmu  dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan YHWH dengan sumpah kepada nenek moyangmu". Seharusnya ayat ini diterjemahkan, "karena Dialah hidupmu dan panjang umurmu" karena sebelum frasa וארך ימיך (weorakh yameka - panjang umurmu) ada frasa, כי הוא חייך (ki hu khayeka - karena Dialah hidupmu).

Bagaimana bentuk melakukan pilihan yang benar agar kita mengalami hidup yang bermakna dan panjang umur? Jawabannya adalah  לאהבה את־יהוה אלהיך לשׁמע בקלו ולדבקה־בו (leahavah et YHWH Eloheika, lishmoa beqolo uledavqah vodengan mengasihi YHWH Tuhanmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya). Ada tiga kata kunci yaitu ahavah (mengasihi), lishmoa (mendengarkan) serta ledavqah (melekat atau berpaut) yang kesemuanya ditujukan pada YHWH, Tuhan Sang Pencipta dan Bapa Surgawi.

Marilah kita lebih sungguh dan seksama mengasihi Sang Bapa di dalam Sang Putra dan mendengarkan suara-Nya serta melekat kepada-Nya agar kasih dan kuasa serta perlindungan-Nya nyata bagi kita sebagaimana Sang Juruslamat kita bersabda, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia" (Yohanes 14:23). Tuhan manunggal di dalam umat-Nya dan umat-Nya manunggal di dalam Tuhan.

Dengan mengasihi Sang Bapa di dalam Sang Putra serta mematuhi apa yang disabdakan-Nya maka kita telah memilih kehidupan dan menjauhi kematian.



No comments:

Post a Comment