Friday, February 24, 2017

YHWH SANG BAPA YESUS SANG PUTRA


Jika kita memperhatikan struktur kalimat dalam setiap pembukaan surat Rasul Paul, kerap muncul ucapan salam yang dibuka atau ditutup dengan formula yang bersifat Trinitarian (Bapa, Putra, Roh Kudus, 2 Kor 13:13) bahkan lebih seringnya bersifat Dwitarian (Bapa dan Anak, Gal 1:1, Ef 1:2, Fil 1:2, Kol 1:2). Formula Trinitarian tersebut akhirnya dimaknai sebagai doktrin Tritunggal oleh gereja dan kekristenan di segala tempat.

Namun sejatinya formula Trinitarian dan Dwitarian bukan dimaksudkan sebagai jumlah ketuhanan melainkan kesatuan dalam hakikat, pikiran, kehendak antara Tuhan YHWH yang Firman-Nya menjadi manusia bernama Yeshua serta Roh Yahweh yang tinggal dalam diri pengikut Yeshua yang disebut Roh Kudus. Istilah Tritunggal memang bukan rumusan yang dimaksudkan menjelaskan “keberapaan Tuhan” melainkan “kebagaimanaan Tuhan” dalam relasi keilahian yang kekal, namun harus diakui rumusan istilah Tritunggal tetap saja membingungkan dan kerap menimbulkan konflik teologis.

Jika rasul-rasul adalah Monoteis yang berlandaskan pada Torah (Ul 6:4-5) maka tidak mungkin rasul-rasul termasuk rasul Paul mengajarkan Tuhan yang Tritunggal sekalipun kerap menggunakan formula sapaan yang bersifat Trinitarian atau Dwitarian. Ada yang lebih penting selain dari perbedaan tafsir terhadap formula sapaan dalam surat-surat Paulus yang berkaitan dengan Ketuhanan (Esa atau Tritunggal) yaitu soal kedudukkan Sang Bapa dan Sang Putra.

Hampir kebanyakkan umat Kristen gagal dan kacau memahami relasi Sang Bapa dan Sang Anak dimana dalam setiap kotbah, doa, lagu pujian, Yeshua kerap diposisikan dalam kedudukkan Sang Bapa. Saat menyanyikan lagu-lagu pujian yang bersumber dari Kitab Mazmur dimana nama YHWH muncul kemudian diganti menjadi Yesus karena memiliki pemahaman bahwa Yesus adalah YHWH yang menjadi manusia. Padahal jika YHWH adalah Elohim (Tuhan) dan Av (Bapa) sebagaimana dikatakan dalam Yeremia 10:10 dan Yesaya 64:8, bagaimana mungkin serentak Dia adalah Anak sementara dalam Mazmur 2:7 tegas dibedakan posisi Mesias sebagai Sang Putra/Anak?

No comments:

Post a Comment