Tuesday, December 24, 2019

CHARAN MEGALEN (KESUKAAN BESAR)


Peristiwa kelahiran Yesus sebagaimana dilaporkan dalam Lukas 2:1-20 masih menjadi topik perdebatan tiada habisnya di antara umat Kristiani. Apa yang diperdebatkan? Frasa, “Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat” (Luk 2:11) terus menerus diperdebatkan. 

Kapan tepatnya peristiwa kelahiran tersebut terjadi? Pandangan mainstream (arus utama) meletakkan Tanggal 25 Desember sebagai hari kelahirannya. Namun demikian pandangan ini kerap dituding sebagai pengaruh tanggal kelahiran Dewa Matahari bangsa Romawi yang diubah menjadi hari kelahiran Yesus dikarenakan Kaisar Konstantinus naik tahta dan menjadikan Kekristenan agama negara. 

Sejumlah pandangan baru berkembang seiring tumbuhnya komunitas Messianic Judaism/Messianic Jewish (yaitu orang-orang Yahudi yang telah menerima Yeshua namun tetap mempertahankan adat istiadat Yahudi) dan Hebrew Root Christian (yaitu komunitas Kristen yang merespon pemahaman dan ajaran komunitas Messianic Judaism/Messianic Jewish dan melakukan sejumlah praktik peribadatan dengan mengedepankan aspek-aspek Semitik Yudaik). Komunitas Messianic Judaism/Messianic Jewish dan Hebrew Root Christian meyakini Yesus lahir pada bulan September akhir atau Oktober awal bertepatan dengan perayaan Pondok Daun (Sukot). Keduanya memiliki argumen masing-masing untuk menyokong pandangannya tersebut. 

Persoalannya, Kitab Injil tidak memberikan penjelasan eksplisit perihal tanggal dan bulan Yesus lahir selain konteks sosial politik dan sosial budaya yang melatarbelakangi kelahiran Yesus. Namun demikian, kelahiran Yesus bukan peristiwa mitologis melainkan peristiwa historis yaitu, “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia...” (Luk 2:1). 

Kita mengetahui dari catatan sejarah bahwa Kaisar Agustus memerintah dari tahun 63 sM – 14 Ms namun kapan peristiwa sensus itu dilaksanakan? Disitulah perdebatan terjadi sampai hari ini. Masing-masing kelompok memiliki argumen dan perhitungannya masing-masing dengan titik berangkat teks dan ayat yang sama. 

Terlepas dari semua perdebatan dan apa yang kita yakini. Satu hal tidak dapat disangkal bahwa bayi Yesus lahir dengan satu maksud dan tujuan Ilahi. Apakah itu? Lahirnya “Juruslamat” (soterios) sebagai sebuah “kesukaan besar” (charan megalen). Apakah isi "kesukaan besar" itu?

οτι ετεχθη υμιν σημερον σωτηρ ος εστιν χριστος κυριος εν πολει δαυιδ
Hoti etechthe humin semeron Soter, hos estin Christos Kurios en polei David

כי היום ילד לכם מושיע אשר הוא המשיח האדון בעיר דוד
Ki hayom yulad Moshi'a asher hu ha Mashiakh ha Adon ba'ir Dawid


Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias (Kristus), Tuan di kota Daud

Mengapa kelahiran Juruslamat, Mesias, Tuan di kota Daud yaitu Betlehem menjadi sebuah kesukaan besar bagi dunia? Karena peristiwa itu telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh para nabi dan menjadi sebuah pengharapan bagi umat Israel.

Salah satu nubuat itu tertulis dalam Mikha 5:1 sbb: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala".

Nubuat ini secara detail memprediksikan kota kelahiran dan apa yang dilakukannya kelak serta sifat keilahian dan kemanusiaan dari seorang yang dinantikan oleh bangsa Israel. Sosok Yesus dalam Kitab Injil benar-benar memenuhi keseluruhan detail nubuat tersebut dan nubuat-nubuat yang tersebar dalam Kitab TaNaKh (Torah,Neviim, Ketuvim atau Kitab Perjanjian Lama).

Nubuat lainnya berkata mengenai Sang Tuan sebagaimana dikatakan, "Demikianlah firman  YHWH kepada tuanku (Adoni): "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu" (Mzm 110:1)

Demikian pula nubuat lainnya berkata mengenai Sang Mesias, "Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan YHWH dan yang diurapi-Nya" (Meshikh0) (Mzm 2:2)

Kembali kepada frasa "hari ini" yang masih diperdebatkan hingga kini. Apapun perbedaan perhitungan untuk menentukan kapan yang dimaksudkan "hari ini", hendaklah tidak menutupi fakta bahwa Mesias telah lahir ke dunia. Sang Firman Tuhan telah menjadi manusia dan berdiam di antara kita (Yoh 1:14)

Tanpa kelahiran tidak ada kewafatan dan kebangkitan serta kenaikan ke sorga dari Sang Juruslamat kita, Yesus Sang Mesias (Yahshua ha Mashiakh). Oleh karena itu, sebagaimana kewafatan dan kebangkitan serta kenaikan Yesus diperingati sebagai peristiwa monumental dalam kehidupan spiritual umat Kristiani, maka kelahiran sebagai pembuka semua karya Mesianis yang akan dilakoni (kematian dan kebangkitan serta kenaikan) selayaknya diperingati dengan khusyuk dan khidmat.

Marilah kita hayati kembali maksud dan tujuan Ilahi ini sebagai sebuah pesan bagi dunia yang gelap telah menerima terang. Kelahiran Sang Juruslamat adalah Kabar Baik bagi dunia. Itulah sebabnya saat malaikat menjumpai para gembala dan bersabda, dalam teks Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani dituliskan ευαγγελιζομαι (euanggelizomai) yang artinya "Aku menyampaikan Kabar Baik". Dunia saat ini dipenuhi dengan kabar buruk tentang perang, kelaparan, wabah penyakit, pemanasan global dll. Dunia selalu membutuhkan kabar baik. Kelahiran Yesus adalah Kabar Baik (euanggelion).

Perayaan kelahiran Sang Juruslamat hendaklah menjadi momentum bagi kita bersama untuk membawa terang ajaran Yesus pada dunia yang dikuasai kegelapan. Janganlah hendaknya pesan dan makna kehadiran Sang Firman yang menjadi manusia tertindih oleh  hingar bingar perayaan penuh pesta pora.

No comments:

Post a Comment