Thursday, December 5, 2019

KASIH MENJADI DINGIN


Ujaran kebencian, fitnah, dusta, hoax, kemarahan yang diartikulasikan melalui media sosial kerap dan semakin menjadi-jadi hari ini. Kita bisa melihat dan menemukan disetiap status Facebook seseorang pernyataan-pernyataan provokatif, ajakkan melakukan kekerasan, ujaran kebencian. 


Media sosial yang semula dipergunakkan untuk kebutuhan hiburan dan informasi telah mengalami pergeseran menjadi instrumen atau alat untuk menyebarluaskan gagasan, pikiran dan ujaran kebencian dan mengekspresikkan kemarahan. Hampir setiap saat kita dapat membaca berbagai komentar yang tidak sepatutnya dari banyak orang perihal sebuah persoalan di media sosial. 

Hampir setiap waktu kita bisa melihat ekspresi wajah orang-orang yang mempertontonkan emosi dan kemarahan mereka pada suatu hal yang tidak mereka sukai. Hampir setiap saat kita dapat mendengar dan melihat pernyataan seseorang yang seragam dalam mengutarakan kemarahan dan kebencian melalui sebuah sumber yang dia rujuk berupa pernyataan seorang tokoh agama atau tokoh politik. 

Sensitifitas masyarakat kita terhadap perasaan dan pikiran orang lain semakin tergerus dan mereka dengan mudah mengeluarkan pernyataan dan tindakkan yang sebenarnya bisa menyakiti orang lain baik secara verbal maupun simbolik bahkan secara fisik. 

Tepatlah yang disabdakan Yesus Sang Mesias Juruslamat kita, “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Mat 24:12). Kata yang diterjemahkan dengan “kedurhakaan” dalam teks Yunaninya dipergunakan kata Anomos. Kata Yunani Anomos diterjemahkan berbeda-beda dalam terjemahan LAI yaitu “melanggar hukum Tuhan” (1 Yoh 3:14), “pembuat kejahatan” (Mat 7:23) serta “kedurhakaan” (Mat 24:12). 

Merajalelanya kejahatan, kedurhakaan, pelanggaran hukum baik hukum moral dan hukum negara bisa menjadi nilai dan norma publik dalam menyelesaikan berbagai kasus dan persoalan. 

Dalam bahasa religius inilah yang disebut “kasih menjadi dingin” yaitu sebuah kondisi dimana orang sudah kehilangan kendali dan penguasaan diri serta menempuh penyelesaian dengan cara-cara di luar hukum normal. Manusia semakin sulit memaafkan dan mengampuni dan lebih mudah menghakimi dan merespon dengan kemarahan dan hujatan serta caci maki. Adakah kasih dalam hati kita menjadi dingin oleh situasi dan kondisi hari-hari ini?

No comments:

Post a Comment