Thursday, November 3, 2011

BUKAN ORANG KAFIR!

Saya kerap menerima laporan, kesaksian, keluh kesah dari beberapa keluarga Kristen dimana anak-anak mereka menerima perlakuan yang tidak sepatutnya di sekolah dan di lingkungan masyarakat, hanya karena mereka seorang Kristen. Anak-anak tersebut kerap tidak nyaman dituduh dengan julukan “kafir”. Benarkah orang Kristen itu kafir menurut Quran?

Kajian Akar Kata Kafir

Asal kata “kafir” dalam bahasa Arab artinya menutupi (ﺮﺘﺳ), sebagaimana yang dikatakan oleh Labid: Fii lailatin kafaran-nujuuma ghamaamuhaa (Di waktu malam, awan itu menutupi bintang-bintang)

Dari sinilah para petani dinamakan kuffar karena mereka menutupi benih, sebagaimana frasa: Kamatsali ghaitsa a’jabal-kuffaara nabaatuhu(Seperti hujan yang membuat petani itu kagum akan tumbuh-tumbuhannya”, QS. Al-Hadid : 20).

Dan sebab itu pula, mereka menamakan malam dengan kafir, karena dia menutupi segala sesuatu dengan kegelapannya. Demikian juga laut, orang yang memendam, dan yang memakai senjata. Di antara kalimat-kalimat ini ada persamaan makna, yaitu mengandung makna “menutupi”. Demikian pula seorang kafir dinamakan kafir karena dia menutupi kebenaran, atau karena kekafirannya itu ia menutupi apa-apa yang seharusnya dia imani. Inilah arti kufur dalam bahasa Arab[1].

Ada empat golongan kafir menurut Islam yaitu:
  1. Kafir Dzimmi, mereka yang memperoleh perlindungan dari pemerintahan Islam (Kristen Ortodox di Turki, Damaskus)
  2. Kafir Musta’nan, golongan yang meminta perlindungan pemerintahan Islam dan baginya tidak berlaku hukum Islam, namun hak-hak mereka dilindungi.
  3. Kafir Mu’ahadah, negara kafir yang menjalin kerjasama dengan pemerintahan Islam dan tidak boleh dimusuhi.
  4. Kafir Harbi, golongan yang menggangu dan memfitnah umat Islam sehingga harus diperangi[2]
Mengapa Orang Kristen Dijuluki Kafir?

Bukan tanpa alasan, Muslim menuduh orang Kristen sebagai kafir (entah dalam pengertian Dzimmi, Musta’nan, Mu’ahadah, Harbi). Alasan mereka didasarkan beberapa rujukan dalam Quran sbb:
  1. Menuhankan Isa (Qs 5:116)
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." 
  1. Menyembah tuhan itu tiga (Qs 5:73)
“Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih” 
  1. Menaikkan derajat Isa menjadi Anak Tuhan secara biologis (Qs 9:30)
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”
  1. Menyamakan Isa dengan Allah (Qs 5:72)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”

  1. Torat dan Injil telah dipalsukan (Qs 2:75, Qs 2:146, Qs 2:59)
“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” 

Pengikut Isa Di Atas Orang Kafir

Ayat-ayat di atas lebih kepada bentuk kecaman yang bersifat parsial (sebagian) bukan kepada seluruh orang Kristen sebagaimana dikatakan dalam Qs 3 (Ali Imran):113 sbb: “Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)”.

Karena tidak ada satu orang pun Kristen yang meyakini bahwa ada Tuhan yang berjumlah tiga dan melakukan apa yang dituduhkan Qur’an di atas. Kita tidak akan memfokuskan untuk menjawab berbagai tuduhan di atas. Fokus kita adalah bagian lain dari teks Qur’an yang memberikan penilaian positip terhadap Ahli Kitab dan Nasrani.


Kesaksian Qs 3 (Ali Imran) :55 menegaskan bahwa pengikut Isa adalah di atas orang kafir hingga hari kiamat sebagaimana dikatakan sbb: (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

Bukankah kiamat belum terjadi? Maka ayat tersebut menjadi pijakan agar seharusnya Muslim tidak menjuluki orang Kristen, pengikut Yesus Sang Mesias sebagai orang kafir.

Jika orang Kristen adalah kafir, mengapa Qs 5 (Al Maidah):82 mengatakan bahwa orang Nasrani paling dekat persahabatannya dengan Muslim sebagaimana dikatakan: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri

Jika orang Kristen kafir, mengapa Qs 10 (Yunus):94 mengatakan agar Muhamad bertanya pada orang yang membaca kitab sebelum dirinya sebagaimana dikatakan: “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu”.

Demikianlah penjelasan kami. Kiranya kajian singkat ini dapat membuang kesalahpahaman dan menumbuhkan suasana saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.



 


[1] Abu Al-Jauzaa, Mengenal Kata Kafir (http://myquran.org/forum/index.php?topic=859.0)

[2] Husein Bahreisj, 450 Masalah Agama Islam, 1980, hal 114

2 comments:

  1. Iya....malah sebenarnya murid-murid setia Yesus Kristus adalah "Muslim" dan orang-orang beriman diperintahkan untuk "menirunya" dalam menegakkan agama "samawi".

    وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
    Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)/(Muslim)".

    Al Qur'an surat Al-Mâ´idah ayat 111

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ ۖ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ ۖ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَىٰ عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ
    Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

    Al Qur'an surat As-Saff ayat 14

    ReplyDelete
  2. Mohon ditanggapi blog http://islamexpose.blogspot.com

    ReplyDelete