Seorang pria Yahudi bernama Yohanes
(Yokhanan)
membaptis orang-orang di Sungai Yordan di Israel Abad 1 Ms, termasuk sepupunya
yang kemudian menjadi terkenal di dunia, yaitu Yesus
dari Nazaret.
Banyak orang Yahudi menanggapi seruan orang Yahudi ini untuk
membenamkan diri di sungai sebagai tanda pertobatan, dan keinginan untuk
mendapatkan yang benar dengan Tuhan. Beberapa orang Farisi juga termasuk di
antara mereka yang dibaptis. Apakah ritual baptisan ajaran baru yang khas Kristiani
atau sudah ada sebelumnya sebagai bagian dari Yudaisme?
Hukum Yahudi yang telah
diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi memiliki beberapa hal untuk dikatakan
tentang perlunya ritual penyucian diri dan tempat yang dianggap
layak
untuk melakukannya (Babylonian Talmud, Tractate Mikvaoth, Mishnah 1-8). Selain di tempat terbuka (alira
sungai), ritual penyucian diri dapat dilakukan menggunakan Mikveh yaitu bak yang dipakai untuk membenamkan tubuh dalam air
sebagai bagian dari ritual penyucian diri. Setelah pergolakan paska perang 1967, para
arkeolog diberi kesempatan untuk menggali bagian-bagian dari kota bagian atas Yerusalem telah
memberikan sudut pandang baru perihal
kehidupan sehari-hari di zaman kuno.
Banyak rumah berukuran besar dan lapang,
dengan bak air dan bak mandi mereka sendiri di ruang bawah tanah (Jerusalem Archaeological Park / The
Antiques Authority
website: www.archpark.org.il dan Levine Lee I., Jerusalem: Portrait of the City in the
Second Temple Period (538 B.C.E. – 70 C.E.), Jewish Publication Society,
2002).
Beberapa rumah ditemukan memiliki beberapa tempat pembaptisan atau mikva'ot, selain untuk menyediakan bagi pemilik
rumah
(yang bahkan bisa sampai lima puluh orang) juga untuk menerima dan menjamu
para peziarah yang datang untuk perayaan Yahudi.
Banyak dari kalangan aristokrasi
kota atas Yerusalem
termasuk kalangan imam, yang harus tetap berada dalam keadaan kesucian ritual
sebanyak mungkin, dan karenanya harus sering membenamkan diri di kolam
baptisan.
Arkeolog juga percaya bahwa kolam Siloam dan Bethsaida bisa digunakan untuk ritual
pembasuhan
di masa Bait Suci Kedua
bagi mereka yang mengunjungi Yerusalem untuk hari-hari suci yang agung. Dari
penjelasan singkat di atas kita mendapatkan latar belakang historis perihal
ritual penyucian diri yang kelak dalam Kekristenan dikenal dengan istilah
baptisan dari kata Yunani Baptizo
(ditenggelamkan dalam air).
No comments:
Post a Comment