Tuesday, January 23, 2018

LATAR BELAKANG YUDAISME DALAM RITUAL BAPTISAN


Seorang pria Yahudi bernama Yohanes (Yokhanan) membaptis orang-orang di Sungai Yordan di Israel Abad 1 Ms, termasuk sepupunya yang kemudian menjadi terkenal di dunia, yaitu Yesus dari Nazaret.

Banyak orang Yahudi menanggapi seruan orang Yahudi ini untuk membenamkan diri di sungai sebagai tanda pertobatan, dan keinginan untuk mendapatkan yang benar dengan Tuhan. Beberapa orang Farisi juga termasuk di antara mereka yang dibaptis. Apakah ritual baptisan ajaran baru yang khas Kristiani atau sudah ada sebelumnya sebagai bagian dari Yudaisme? 

Hukum Yahudi yang telah diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi memiliki beberapa hal untuk dikatakan tentang perlunya ritual penyucian diri dan tempat yang dianggap layak untuk melakukannya (Babylonian Talmud, Tractate Mikvaoth, Mishnah 1-8). Selain di tempat terbuka (alira sungai), ritual penyucian diri dapat dilakukan menggunakan Mikveh yaitu bak yang dipakai untuk membenamkan tubuh dalam air sebagai bagian dari ritual penyucian diri. Setelah pergolakan paska perang 1967, para arkeolog diberi kesempatan untuk menggali bagian-bagian dari kota bagian atas Yerusalem telah memberikan sudut pandang baru perihal kehidupan sehari-hari di zaman kuno. 

Banyak rumah berukuran besar dan lapang, dengan bak air dan bak mandi mereka sendiri di ruang bawah tanah (Jerusalem Archaeological Park / The Antiques Authority website: www.archpark.org.il dan Levine Lee I., Jerusalem: Portrait of the City in the Second Temple Period (538 B.C.E. – 70 C.E.), Jewish Publication Society, 2002). Beberapa rumah ditemukan memiliki beberapa tempat pembaptisan atau mikva'ot, selain untuk menyediakan bagi pemilik rumah (yang bahkan bisa sampai lima puluh orang) juga untuk menerima dan menjamu para peziarah yang datang untuk perayaan Yahudi. 

Banyak dari kalangan aristokrasi kota atas Yerusalem termasuk kalangan imam, yang harus tetap berada dalam keadaan kesucian ritual sebanyak mungkin, dan karenanya harus sering membenamkan diri di kolam baptisan. 

Arkeolog juga percaya bahwa kolam Siloam dan Bethsaida bisa digunakan untuk ritual pembasuhan di masa Bait Suci Kedua bagi mereka yang mengunjungi Yerusalem untuk hari-hari suci yang agung. Dari penjelasan singkat di atas kita mendapatkan latar belakang historis perihal ritual penyucian diri yang kelak dalam Kekristenan dikenal dengan istilah baptisan dari kata Yunani Baptizo (ditenggelamkan dalam air).

No comments:

Post a Comment