Tuesday, January 23, 2018

MENGENAI KATA IBRANI "LAMO" DAN "BEMOTAIW"


Rabi Daniel Asur, dalam bukunya, Singular and Plural Uses in Isaiah Chapter 53, and Christianity’s Linguistic Failure in its Interpretation mengakui bahwa, "Ada 67 ungkapan di Yesaya Pasal 53 yang berbicara dengan bentuk tunggal", namun tetap meyakinkan pembacanya bahwa Yesaya hanya "berbicara secara puitis tentang bangsa Israel sebagai yang tunggal".

Rabi Daniel Asur meyakini bahwa Yesaya 53 khuusnya ayat 8-9  berbicara mengenai Israel dan bukan Mesias. Menurutnya, kata Lamo harus diterjemahkan “mereka” sehingga kalimat “ia kena tulah” (nega lamo) seharusnya diterjemahkan “mereka kena tulah”. Demikian kata Bemotaiw menurutnya merupakan bentuk jamak sehingga kalimat “dalam matinya” (bemotaiw) seharusnya diterjemahkan “dalam kematian mereka”

Mengenai kata Lamo sebenarnya bisa berbentuk jamak ataupun tunggal sebagaimana dalam Yesaya 44:15 dikatakan, “...ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya” (wayisggad lamo). New Jewish Publication Society Version menerjemahkan kata Lamo dalam bentuk tunggal dan bukan jamak sebagaimana dituliskan, “For the transgression of my people to whom the stroke was due”

Mengenai kata  Bemotaiw dalam bahasa Ibrani kuno dan modern, sebuah kata yang ditulis dalam bentuk jamak tidak selalu mengindikasikan lebih dari satu, bisa bermarti kolektifitas Contoh, Panaiw, Rakhamaiw, Adonai, semuanya dalam bentuk jamak, namun memiliki arti tunggal bagi mereka. Hanya ada dua kasus Kitab Suci Ibrani dimana "kematian" dalam muncul dalam bentuk jamak yaitu di Yesaya 53:9 dan  Yehezkiel 28:10. Pada Yehezkiel 28:10 dengan jelas menyatakan bahwa Yehezkiel menggunakan kematian jamak (motey) untuk menggambarkan kematian tunggal (tamut) dalam kalimat, “Engkau akan mati seperti orang tak bersunat” (motey ‘arelim tamut).  

New Jewish Publication Society Version pun menerjemahkan, “And with the rich his tomb”. Jika Yesaya 53:9 hendak mengatakan perihal kematian sebuah bangsa dan bukan individu, seharusnya dia akan menggunakan kata Ibrani Bemotam sebagaimana kasus dalam 2 Samuel 1:23, “Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah (bekhayeyhem ubemotam lo nifradu). Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa”. 

Dari kajian kata Lamo dan Bemotaiw, sangat jelas bahwa Yesaya 53:8-9 menunjuk pada satu pribadi bukan bangsa. Pribadi itu, Mesias!

No comments:

Post a Comment