Yesus memberikan perumpamaan perihal talenta untuk mengajarkan kita mengembangkan
potensi-potesi yang dimiliki diri kita yang telah diberikan Tuhan.
Potensi-potensi itu disimbolkan dengan Talenta. Dalam budaya Yahudi, Talenta
ialah berat dan jumlah mata uang yang sama dengan 3000 syikal atau 93 3/4 pond
(=42.525 kg ); ataupun jika diuangkan adalah sebesar $1600 sampai $1900 Talenta
Yunani sama dengan $1180,- ( Kel 38:25,26; Mat 18:24 ).
Dia memberikan kepada
kita sejumlah karunia dan talenta yang cukup bagi kita masing-masing, ada yang banyak – ada juga yang tidak banyak.
Pada titik ini kita harus ingat, bahwa di mata Tuhan yang penting bukanlah berupa-rupa macam karunia dan talenta yang kita
punya, melainkan bagaimana kita menggunakan segala karunia dan talenta itu. Tuhan menghendaki agar kita mengidentifikasikan
berbagai karunia dan talenta kita yang bersifat unik dan “menginvestasikan”
semua itu dalam kerajaan-Nya.
Mungkin saja anda diberikan olehnya “talenta
sebagai pendengar yang baik”. Dapatkah anda memperluaskannya menjadi orang yang mengunjungi seseorang yang sedang mengalami kesendirian, yang merasa
telah dibuang oleh komunitasnya? Apakah anda memiliki talenta dalam mengajar musik?
Jikalau kita
menginvestasikan talenta yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, maka dividennya pun tidak
sedikit. Bahkan kalau kita tidak menggunakan talenta secara langsung untuk
membangun kerajaan-Nya, misalnya hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan
manusiawi kita, maka hal sedemikian memuliakan Tuhan juga.
Apabila kita sungguh mengembangkan bakat manusiawi kita, maka kita cenderung
untuk bertumbuh secara rohani juga. Mengapa? Jangan pernah takut untuk
menginvestasikan talenta-talenta anda. Tuhan
menghendaki
Anda menjadi seorang hamba/pelayan yang “berbuah” dalam segala hal yang anda
lakukan!
Kita semuanya seharusnya merindukan bahwa pada suatu hari kelak, Bapa surgawi berkata kepada
kita seperti sang Tuan kepada dua orang hambanya yang telah menunjukkan kemauan
serta kemampuan untuk melipat-gandakan talenta yang mereka miliki
masing-masing: “Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia memikul tanggung jawab
dalam hal yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal
yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat 25:23;
bdk. 25:21).
No comments:
Post a Comment