Sunday, September 23, 2018

DAMPAK SEBUAH PERKATAAN


Pada suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberinya sekantong paku dan menyuruh anaknya tersebut untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang rumah, setiap kali ia marah. 

Pada hari pertama, anak itu telah memakukan 48 paku di pagar setiap kali ia marah. Namun hari berikutnya jumlah paku yang ia pakukan semakin berkurang. Dari hal ini ia mengambil hikmah bahwa menahan amarah lebih mudah dari pada memakukan paku ke pagar. 

Akhirnya, anak tadi percaya bahwa ia sudah bisa mengontol amarahnya dan kesabarannya tidak mudah hilang. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya kemudian ayahnya menyuruhnya mencabuti paku tersebut setiap hari yaitu pada saat ia tidak marah. 

Hari-hari berlalu, anak laki-laki itu memberitahukan kepada ayahnya bahwa semua paku yang telah ia pakukan di pagar tersebut telah ia cabut. Lalu sang ayah menuntun anak itu untuk melihat pagar tersebut. Ayahnya berkata, “Kamu berhasil dengan baik anakku. Tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Bagaimanapun pagar ini tidak akan bisa kembali seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu kepada orang lain dengan kemarahan, kata-katamu akan meninggalkan bekas di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang lalu mencabutnya kembali. Tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf luka itu akan tetap ada. Dan luka karena kata-kata, sama buruknya dengan luka fisik. Berhati-hatilah dengan perkataan dan amarahmu jangan sampai melukai hati orang lain”. 

Jejak apakah yang ditinggalkan manusia dalam kehidupannya? Jejak pemikiran, jejak perkataan, jejak perbuatan. Jika pemikiran meninggalkan jejak dalam memori orang lain, maka berkontribusilah bagi kehidupan melalui pemikiran-pemikiran yang dibukukan atau dibagikan secara lisan. 

Jika perkataan meninggalkan jejak dalam hati dan petrasaan orang lain, maka tinggalkan jejak perkataan yang memberikan penghiburan, kedamaian, kekuatan bagi mereka yang mendengarnya. Jika perbuatan meninggalkan jejak dalam ingatan setiap orang, maka perbuatlah kebaikkan dan kebajikkan yang menjadikan setiap orang teringat dan tersentuh dengan apa yang kita perbuat. 

Agar kita dapat mengeluarkan perkataan yang membangun, “Hendaklah perkataan Mesias diam dengan segala kekayaannya di antara kamu,...” (Kol 3:16).

No comments:

Post a Comment