Sunday, September 23, 2018

PENGKOTBAH ANTI SOSIAL


Beberapa waktu lalu saya menyimak sebuah tayangan video renungan di media sosial You Tube dimana sang pembawa renungan menjelaskan perihal orang-orang yang menurutnya harus dijauhi dari pergaulan yaitu: orang-orang yang suka bergosip, orang yang selalu berfikir negatif, orang yang selalu mengritik. 


Mengapa orang-orang tersebut harus dijauhi? Menurutnya orang-orang dengan kategori di atas dianggap sebagai orang-orang dengan aura negatif yang akan menahan berkat-berkat dalam kehidupan seseorang yang berteman. Benarkah bergaul dengan orang-orang terkategori di atas akan menahan berkat? 

Nampaknya sang pengkotbah terjebak dalam pemahaman yang dangkal perihal berkat yang diartikannya secara material belaka. Bergaul dengan siapapun tidak akan mempengaruhi berkat yang kita terima dari Tuhan baik berkat spiritual maupun material. Menjadi orang beriman bukanlah menjadi orang yang steril dari pergaulan dengan siapapun. 

Yesus sudah memberikan teladan bagaimana beliau bergaul dengan orang berdosa (Luk 7:36-50; 19:1-10) demi suatu tujuan yaitu menyelamatkan. Yang harus kita waspadai adalah pengaruh negatif sebuah pergaulan (1 Kor 15:33-34) dan bukan menjauhi pergaulan dengan siapapun. 

Pergaulan hanya dengan lingkungan homogen dapat menciptakan sejumlah bentuk perilaku sbb, Ekslusifitas alias merasa paling unik dan khas. Baik ekslusifitas agama maupun kesukuan bahkan status sosial ekonomi. Fanatisme radikal alias menganggap diri dan kelompoknya paling benar dalam melaksanakan aturan-aturan religius. 

Justru kita harus mewaspadai para pengkotbah jenis ini. Mereka menganjurkan sikap hidup ekslusif dan anti sosial dengan mengajak orang lain menghindari kritik dengan tujuan agar dirinya bisa terbebas dari kritik. 

Kita tidak perlu takut dengan kritik dan tidak perlu menstigma negatif kata kritik karena kata kritik berasal dari kata Yunani kritikos yang artinya “memisahkan” sebagaimana dikatakan, Sebab firman Tuhan hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ...ia sanggup membedakan (kritikos, Yun) pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibr 4:12). 

Tujuan kritik adalah kontrol sosial dan kritik adalah salah satu fungsi kenabian sebagaimana Natan berani mengritik dan menegur Daud yang bersalah terhadap Uria (2 Sam 12:1-14) demikian Yohanes Pembaptis (Mrk 6:17-29). Waspadalah dengan berbagai pengajaran yang memenjarakan dan bukan memerdekakan.

Yesus bersabda, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mark 2:17). Beliau tidak datang untuk orang-orang yang istimewa status sosialnya. Ajaran yang mengajak kita untuk memisahkan diri dari kehidupan sosial dan hanya memilih orang yang bisa mendatangkan kebaikkan semata-mata bagi kita, bukan bersumber dari ajaran Yesus Sang Mesias melainkan dari sikap ekslusifitas seseorang yang anti sosial.

No comments:

Post a Comment