Sunday, September 23, 2018

KEMARAHAN DAN PENGENDALIAN DIRI


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”. Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: “Karena saat itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia berteriak”. 


Tetapi sang guru balik bertanya, “Lawan bicaranya justru berada di sampingnya atau di depannya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara dengan secara pelan?”  Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar bagi pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. 


Sang guru lalu berkata; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin meraka tak saling mendengar. Dan semakin keras suara mereka, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi”

Sang guru masih melanjutkan; “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang yang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya saling berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus atau sekecil apapun suara mereka, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas”. Mengapa demikian? Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. 

Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. Dan sang guru menjawab; “Karena hati mereka begitu dekat, dan hati mereka tidak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan, sebuah pandangan mata saja cukup membuat mereka memahami apa yang mereka ingin sampaikan”. 

Marilah  kita menjadi orang-orang yang mudah mengendalikan diri agar muncul hikmat dan pengertian sehingga tidak mudah dikendalikan oleh amarah sehingga kita memperlihatkan kebodohan dalam keputusan yang kita ambil yang menyebabkan kerugian bagi diri kita sebagaimana dikatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” (Ams 14:29)

No comments:

Post a Comment