Sunday, September 23, 2018

KEBIJAKSANAAN ADALAH HARTA


William adalah seorang penasehat kerajaan yang sangat disegani karena kebijaksanaannya. Raja pun sangat memperhatikan perkataan dan nasehatnya. Akan tetapi, hal itu rupanya membuat putri raja merasa iri, apalagi William memiliki wajah yang jelek dengan tubuh yang bongkok. 

Putri raja pun bertanya kepadanya sambil mengejek, “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?” William balik bertanya, “Apakah ayahmu mempunyai anggur?” “Semua orang tahu bahwa ayahku mempunyai anggur terbaik. Pertanyaan bodoh macam apa itu?” sahut putri raja sinis. “Di mana ia meletakkannya?” 

William bertanya lagi. “Yang pasti di dalam bejana tanah liat,” jawab putri raja. William pun tertawa dan berkata, “Seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat untuk menyimpan anggur terbaik?” 

Mendengar perkataan William tersebut putri raja pun merasa malu dan berlalu meninggalkannya. Kemudian ia segera memerintahkan agar para pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak. 

Suatu hari sang raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan. Alangkah terkejutnya ia karena anggur yang diminumnya sangat asam rasanya. Dengan geram ia memanggil semua pelayan istana dan menanyakan masalah ini kepada mereka. Para pelayan itupun menceritakan bahwa semua anggur itu telah disimpan dalam bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri. 

Maka sang raja menegur perilaku putrinya itu dengan keras. Kemudian putri raja berkata kepada William, “Mengapa engkau menipu aku? Aku telah memindahkan semua anggur ke bejana emas dan hasilnya semua anggur itu jadi asam rasanya.” Dengan ringan William menjawab, “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana. Kebijaksanaan itu sama seperti anggur, ia hanya cocok disimpan dalam bejana tanah liat”. 

Kebijaksanaan itu berbeda dengan kecerdasan karena Tuhan Yahweh telah bersabda, “Ki Yahweh yiten khokhma, mipiw da’at utevuna” (Karena Yahwehlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian, Ams 2:6). Hikmat/Kebijaksanaan membutuhkan kemampuan mengombinasikan antara pengetahuan dan pemahaman yang mendalam. Jadilah orang berhikmat/bijaksana!

No comments:

Post a Comment