Ketidaksiapan
melihat keberhasilan orang lain dan kegagalan memberikan prestasi lebih di
bidangnya kerap membuat seseorang menjadi iri hati dan merasa tersaingi dan
dianggap kecil dibandingkan orang lain.
Kedengkian yang sama dialami Raja Saul saat melihat Daud kembali dari peperangan dan disambut, “perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Sam 18:7).
Kedengkian yang sama dialami Raja Saul saat melihat Daud kembali dari peperangan dan disambut, “perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Sam 18:7).
Mulailah muncul
dugaan-dugaan negatif yang mencemari hati dan fikiran Saul, “Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan
hatinya, … Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud” (1 Sam 18:8-9).
Iri hati dan dengki adalah penyakit hati. Apabila tidak segera diatasi dan
disembuhkan, bisa merusakkan fikiran dan tubuh sebagaimana dikatakan, “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi
iri hati membusukkan tulang” (Ams 14:30).
Kedengkian dan keirihatian inilah
yang kerap menjebak Saul dalam upaya-upaya untuk membinasakan Daud baik secara
langsung maupun tidak langsung. Upaya-upaya tidak langsung untuk membunuh Daud
adalah dengan menjadikannya sebagai kepala pasukan seribu (1 Sam 18:13) dan
menyerahkan anaknya untuk diperistiri oleh Daud dengan tujuan menjerat Daud
agar dihabisi orang Filistin di medan pertempuran (1 Sam 18:21).
Sementara
upaya langsung Saul untuk melenyapkan Daud sangat kentara saat kemurkaannya
ditujukkan pada Yonatan, anaknya yang mengikat persahabatan dengan Daud dan
menginginkan kematian Daud (1 Sam 20:31-33).
Pada peristiwa lain, Saul
mengerahkan pasukannya untuk mencari dan mengepung serta membunuh Daud di
Gunung Batu kambing Hutan (1 Sam 24:1-3). Peristiwa di Gunung Batu Kambing
Hutan ini menjadi titik balik hubungan Daud dan Saul.
Saat Saul masuk ke tempat
persembunyian Daud dan Daud seharusnya dapat dengan mudah meringkuas dan
membunuh Saul, namun Daud hanya menetakkan pedangnya dan memangkas ujung jubah Saul sebagai penanda tidak ada niatan jahat Daud untuk mengambil alih
kekuasaan.
Semuanya berakar pada keirihatian dan rumor yang dikipas-kipaskan
pengikut Saul (1 Sam 24:10). Jauhkanlah iri hati dan dengki karena bukan saja
itu wujud ketidakberanian kita memperbaiki kekurangan juga merusakkan hati dan
pikiran sehingga menuntun pada tindakan kejahatan yang merugikan.
No comments:
Post a Comment