Istilah Maskilim adalah
bentuk jamak dari kata Maskil yang
artinya “orang yang mengalami pencerahan” atau “seorang cendekiawan”. Istilah
ini secara historis terkait dengan sebuah gerakan intelektual di kalangan
orang-orang Yahudi dan penganut Yudaisme di Eropa sekitar tahun 1770-1881 yaitu
Haskalah atau “Pencerahan Yahudi” (Jewish Englightment).
Kata Ibrani Haskalah sendiri artinya “kebijaksanaan”. Gerakan Haskalah berpusat di Pusat dan Selatan Eropa yang bertujuan menyediakan bagi orang-orang Yahudi suatu perbaikkan kehidupan baik moral dan intelektual serta revitalisasi bahasa Ibrani bagi tujuan-tujuan non keagamaan baik dalam penerbitan surat kabar maupun penulisan buku-buku.
Kata Ibrani Haskalah sendiri artinya “kebijaksanaan”. Gerakan Haskalah berpusat di Pusat dan Selatan Eropa yang bertujuan menyediakan bagi orang-orang Yahudi suatu perbaikkan kehidupan baik moral dan intelektual serta revitalisasi bahasa Ibrani bagi tujuan-tujuan non keagamaan baik dalam penerbitan surat kabar maupun penulisan buku-buku.
Haskalah
mempromosikan rasionalisme, liberalisme dan kebebasan berbicara serta berfikir
dan dianggap sebagai bentuk lain dari Pencerahan yang melanda Eropa (Englightment/Aufklarung) pada Abad 18
Ms. Orang-orang yang terlibat dalam penyebarluaskan gagasan Haskalah dinamai Maskilim.
Kata maskilim
dapat ditemukan dalam Daniel 12:3, “Dan
orang-orang bijaksana (hamaskilim) akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan
yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya” dan Daniel 12:10, Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi
orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu
akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Siapakah
“orang-orang bijaksana” dalam Daniel 12:3 dan 10? Mereka bukan segolongan orang
yang memiliki ekslusifitas dalam pengetahuan dan kelompok elit dalam status.
Istilah “orang-orang bijaksana” bisa menunjuk pada siapapun yang berusaha
membaca tanda-tanda zaman dan memahami berbagai peristiwa yang terjadi di
sekelilingnya maupun di dunia serta membawa setiap orang pada jalan kebenaran.
Perhatikan kalimat, “yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran” (haraqi’a umashdiqey harabim). Ini menunjuk
bukan pada kelompok elit berpengetahuan teologi semata melainkan setiap orang
yang mengasihi Tuhannya dan keluar dari zona nyaman untuk memberitakan Kabar
Baik serta membawa orang kepada jalan kebenaran.
Kita semua dapat menjadi
“orang-orang bijaksana” (maskilim) yang menuntun banyak orang kepada kebenaran
dan selalu berusaha membaca dan memahami tanda-tanda zaman dibalik semua
peristiwa yang terjadi di sekeliling kita.
No comments:
Post a Comment