Sunday, October 9, 2016

CYBER BULLYNG


Bagi mereka yang aktif di media sosial seperti Facebook, Twetter, Whatsap, Instagram, Line dll pasti tidak asing dengan istilah Cyber Bullyng. Jika ada istilah Real World dan Real Community maka di era teknologi informasi dan internet ini ada istilah Cyber World dan Cyber Community. Namun bukan hanya nilai-nilai yang positip yang dipindahkan ke dunia maya (cyber world) melainkan kejahatan dan berbagai bentuk perkataan serta perilaku menyimpang dapat masuk ke dunia maya. Oleh karenanya ada istilah Cyber Crime (kejahatan dunia maya) dalam bentuk penipuan, pemalsuan yang merugikan siapapun yang menjadi korban pelaku kejahatan di dunia maya. Gejala lainnya yang saat ini marak adalah Hate Speech (ujaran kebencian) yang bisa dimanifestikan secara verbal (melalui kata-kata langsung) atau non verbal melalui media sosial. 


Salah satu bentuk Hate Speech adalah Cyber Bullyng yaitu segala bentuk ungkapan kata-kata ejekkan, hinaan yang tidak hanya ditujukkan pada seorang anak tapi siapapun dengan mengabaikan nilai dan norma kesopanan dengan tujuan mempermalukan seseorang di media sosial. Perhatikkan saja mulai dari status yang dibuat seseorang hingga percakapan dalam kolom komentar semakin jauh dari keterdidikkan. Alih-alih mendiskusikan dan memperdebatkan sesuatu dengan kaidah-kaidah logika dan keilmuan, yang muncul adalah umpatan, cacian, ejekkan, hinaan. Belum lagi setiap kebijakkan pemerintah atau instansi pasti akan ditanggapi bukan dengan kalimat-kalimat cerdas dan membebaskan melainkan dengan umpatan, hinaan. Media sosial justru menjadi arena untuk menyalurkan pikiran, gagasan dan perkataan kita yang tidak mungkin kita ungkapkan secara verbal di muka umum yaitu seronok, menghina, mencaci, mengejek. 

Sebelum kita mengeluarkan semua koleksi sumpah serapah dalam bentuk kata-kata, ingatlah satu hal, apakah kalimat yang kita keluarkan menimbulkan pengetahuan, penghiburan, membangun harapan atau sebaliknya mematikkan dan merusak gambar diri seseorang?  Rasul Paul mengingatkan, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia” (Ef 4:29). Yesaya menuliskan, “Tuan Yahweh telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu…” (Yes 50:4).

No comments:

Post a Comment