Monday, October 10, 2016

MANIPULASI DIRI


Di era teknologi informasi yang menghasilkan sejumlah modern gadget dan social media, ternyata membuat banyak orang tergoda untuk melakukan berbagai manipulasi diri, mulai dari mengedit foto diri agar terlihat lebih tampan dan cantik, berfoto di sejumlah tempat liburan mahal dan prestisius untuk mengirim pesan betapa mapannya diri kita, menyandingkan barang-barang mahal (mobil, motor, handphone, rumah, dll) seolah-olah kita adalah pemilik atau konsumen utama. Mengunggah foto menu makanan mahal di restoran terkemuka untuk mendapatkan pengakuan perihal selera makan. Ukuran keberhasilan dan kesuksesan saat ini ditentukan oleh apa yang kita unggah di media sosial (facebook, instagram, you tube, line, whatsap, dll). 

Gejala Simulakra dan Hiperrealitas (istilah yng dipopulerkan sosiolog Jean Baudrilard) mewabah dimana-mana. Simulakra adalah pencitraan realitas melalui simulasi berupa iklan. Hiperrealitas adalah melampaui kenyataan sebenarnya. Setidaknya inilah yang terjadi dan diakui oleh seorang blogger fesyen bernama Essena O’Neil, seorang remaja berusia 18 tahun yang saat ini mengampanyekan, “berhenti menipu diri sendiri lewat media sosial”. Ia memiliki 265.000 pengikut di You Tube dan 702.000 pengikut di instagram. Namun semua itu tidak membuatnya berbahagia. Ketidakbahagiannya disebabkan dia kerap memanipulasi keadaan dirinya sendiri agar terlibat kaya, keren, pintar, mapan, prestisius. “Jangan biarkan jumlah follower dan like mendefinisikan dirimu”, demikian ujar O’Neil. Oleh karenanya jangan lekas percaya dengan sejumlah foto yang diunggah di media sosial sehingga kita terpancing untuk menikmati, mengalami, memiliki sesuatu yang di luar jangkauan dan kemampuan kita. 

Bukan sebuah kekeliruan mengunggah semua hal yang kita lihat dan alami, khususnya sebuah momentum yang membahagiakan dan memotivasi orang atau sebuah tempat yang memantik inspirasi. Namun lakukan semua itu secara natural dan tidak perlu memanipulasi diri dengan apa yang kita unggah. Apalah arti semua foto yang kita unggah untuk membangun citra diri kita sebagai orang yang smart, prestius, mapan, namun kenyataan diri kita berbanding terbalik dengan yang kita unggah dan bagikan? Benarlah kata Amsal, “Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan” (Ams 12:9).

No comments:

Post a Comment