Monday, October 10, 2016

KEKRISTENAN SEBAGAI SALAH SATU MAZHAB DALAM YUDAISME



Dalam Kisah Rasul 28:22, kita mendapati pernyataan orang-orang Yahudi di Roma yang meminta penjelasan Rasul Paulus perihal Injil yang berpusat pada figur Yesus yang diberitakannya dengan berkata, “Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-mana pun ia mendapat perlawanan”. Apakah makna kata “mazhab” itu? Dan mengapa Injil Yeshua yang diberitakan Rasul Paul disebut dengan “mazhab?” Dalam Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani, kata Haereseis diterjemahkan secara berbeda tergantung konteks kalimatnya yaitu sbb: “sekte” (Kis 24:5, 14), “bidat” (Tit 3:10), “roh perselisihan” (Gal 5:20), “perpecahan” (1 Kor 11:19), “pengajaran sesat” (2 Ptr 2:1), “mazhab” (Kis 5:17; 24:5, 26:5, 28:22). Adapun istilah “mazhab” sendiri diambil dari bahasa Arab yang artinya, “jalan yang dilalui”, “mengikuti sesuatu yang dipercayai”. 

Kata haireseis dalam Kisah Rasul 28:22 sebenarnya hanya julukkan yang diberikan yang lebih menunjuk pada sebuah perilaku keberagamaan dalam Yudaisme yang mempercayai bahwa Yesus sebagai Mesias dan Anak Tuhan. Dengan kata lain, mazhab atau sekte adalah salah satu perspektif dari sekian banyak perspektif yang dipercayai. Nama yang biasa diberikan oleh murid-murid Yesus terhadap perilaku kepercayaan mereka adalah “Jalan Tuan” (ten hodon, ten hodon tou Kuriou, Kis 9:2, 13:10, 18:25-26; 19:9,23; 22:4; 24:14,22). Istilah “Jalan Tuan” menunjuk pada sistem kepercayaan pada Yesus Sang Mesias Anak Tuhan Yang Hidup (Mat 16:16) yang telah dinubuatkan dalam Torah dan Kitab Para Nabi. Orang Yahudi menyebutkan dengan “Sekte Nasrani”(Nazoraeoos Haereseoos, Kis 24:5) dan orang non Yahudi menjuluki dengan sebutan “Kristen” (Christianoi, Kis 11:24). Julukan “Sekte Orang Nasrani” ditujukan pada orang-orang Yahudi yang menerima Yeshua sebagai Mesias dan sebutan “Kristen” ditujukan bagi pengikut Yesus dari golongan non Yahudi. 

Dari keterangan historis dan filologis di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya apa yang diajarkan Yesus berakar pada bingkai keagamaan Yudaisme Biblikal dan pengikut Yesus semula berasal dari kalangan penganut Yudaisme dan dianggap hanya salah sekte dari sekian banyak sekte dan mazhab sebelum kelak berubah nama dan lebih dikenal dengan sebutan Kristen dengan melepaskan agama induknya yaitu Yudaisme dan kultur Semitik Yudaiknya

No comments:

Post a Comment