Sunday, October 9, 2016

TENANGLAH, INI AKU, JANGAN TAKUT!



Malam itu murid-murid Yesus Sang Mesias terombang-ambing di lautan oleh karena datangnya angin sakal. Mereka terperangkap dalam ributnya angin yang mempermainkan mereka sehingga mereka kehilangan orientasi dan kepercayaan diri. Dalam kondisi panik mereka tidak lagi dapat membedakan obyek-obyek yang mereka lihat dan jumpai di depan mereka. Demikian pula saat angin sakal menghempaskan perahu mereka, “murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: ‘Itu hantu!’, lalu berteriak-teriak karena takut” (Mat 14:26). Barulah saat Yesus bersabda, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mat 14:27) muncul keberanian dan ketenangan diantara para murid, walaupun salah satu murid yaitu Petrus masih ingin meyakinkan apa yang dilihatnya sebagai kebenaran dengan mengajukan bukti agar dapat berjalan di atas air menghampir Yeshua (Mat 14:28). 


Bahkan setelah mampu berjalan di atas air oleh ijin Yesus dan oleh karena kepercayaan Petrus, thoh angin yang besar membuat nyali Petrus menjadi ciut dan menyebabkan tenggelam dirinya (Mat 14:29-30). Yesus menegur Petrus dengan berkata, “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Mat 14:31). Kata Yunani oligopiste atau kata Ibrani qeton emunah artinya “iman yang kecil” alias “kurang penuh kepercayaannya”. Jika saya dalam posisi Petrus, kemungkinan saya akan mengalami apa yang Petrus alami, bimbang, takut, saat badai tiba bahkan masih ragu jika Yesus ada dekat diri kita sehingga mungkin pula saya tenggelam seperti Petrus. 

Narasi ini bukan dituliskan untuk kita memperbincangkan kekurang percayaan Petrus dan menyalahkan atas ketidakpercayaan dan kebimbangannya. Sebaliknya, kisah ini bercerita tentang diri kita masing-masing. Ketakutan kita, kekuatiran kita, kebimbangan kita, keraguan kita, kecilnya iman kita saat persoalan yang besar dan melampui kemampuan kita tiba-tiba datang menghempaskan diri kita kita. Oleh karena narasi di atas berbicara perihal diri kita masing-masing, marilah kita fokuskan saja pada sabda Yesus Sang Mesias yang meredakkan semua badai dan persoalan yang menyergap kita saat beliau berkata, “"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!". Supaya kita tidak dikuasai rasa takut yang menghilangkan seluruh akal sehat dan keberanian kita, maka tenanglah agar kita bisa melihat Yesus tetap ada di samping kita serta mendampingi kita. Dengarkanlah apa yang akan Dia sabdakan dan lakukan bagi hidup kita saat badai tiba.

No comments:

Post a Comment