Sunday, July 23, 2017

RAJIN MEMELIHARA TORAH


Beberapa tahun sebelumnya saya pernah mendengar kesaksian seseorang yang baru saja berpindah keyakinan dari non Kristen menjadi seorang Kristen melalui sebuah kaset. Orang tersebut menceritakan dengan berapi-api latar belakang keagamaannya dan kesalehannya serta perjalanan iman yang menuntunya ke dalam sebuah keputusan untuk menerima ajaran Yesus Sang Mesias. 

Dalam salah satu penggalan kalimatnya, orang tersebut berkata: “Saudara-saudara, setelah saya tahu rasanya makan ikan babi, wah…saya merasa dibohongi selama ini…ternyata babi itu enak!” Pernyataan ini disambut dengan tawa para peserta ibadah yang mendengar kesaksian orang tersebut. Saya justru merasa sedih dan prihatin mendengar kesaksian tersebut. Betapa tidak? 

Pernyataan tersebut menyiratkan dua hal yaitu: Pertama, menjadi seorang Kristen identik dengan keharusan memakan semua daging hewan apapun. Kedua, menjadi Kristen identik dengan menghalalkan apa yang diharamkan dalam Kitab Imamat 11 yang juga menjadi bagian dari kitab suci orang Kristen. Ketiga, menjadi orang Kisten bebas dari berbagai larangan halal dan haram dan larangan ini menjadi produk hukum masa lalu yang mencerminkan dosa yang telah dihapuskan oleh Yesus Sang Mesias. 

Pembacaan Kisah Rasul 21:20 sungguh bertolak belakang dengan pemahaman Kristen mainstream. Dikatakan, Mendengar itu mereka memuliakan Tuhan. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat”. Frasa “rajin memelihara Torah” dalam bahasa Yunani dituliskan, zelootai tou nomou. Kata Yunani zelootai muncul kembali dalam 1 Korintus 14:2 (berusaha untuk memperoleh) dan 1 Petrus 3:13 (rajin) dan selalu mengindikasikan bentuk yang positip berupa kesungguhan, ketaatan, ketekunan, kerajinan. 

Jemaat perdana, khususnya orang-orang Yahudi yang telah percaya kepada Yesus Sang Mesias tidak pernah memposisikan Torah sebagai produk hukum yang telah dibatalkan kedudukannya oleh Yesus Sang Mesias. 

Sebaliknya, mereka menjadikan Torah sebagai pedoman moral dan spiritual serta gaya hidup orang-orang yang sudah diselamatkan. Apakah Anda telah mengambil peran dan posisi sebagaimana jemaat Kristen perdana terhadap Torah, atau sebaliknya?

No comments:

Post a Comment