Wednesday, July 26, 2017

YESUS SANG RABI


Dalam Kitab Perjanjian Baru, julukan dalam bahasa Ibrani “Rabi” muncul tujuh belas kali dan dilekatkan pada Yesus (Mat 23:7,8, Mrk 9:5, Yoh 3:2) dan “Rabuni” sebanyak dua kali (Mrk 10:51, Yoh 20:16) serta dalam bahasa Yunani  bentuk Nominatif  “Didaskalos” sebanyak lima belas kali (Mat 17:24, Mrk 14:14, Luk  22:1, Yoh 13:13) dan bentuk Vokatif (kata seru) “Didaskale” sebanyak 31 kali (Mat 8:19, Mat 12:38, Mrk 9:17, Luk 3:12, Yoh 8:4). 

Ketika seseorang disebut Rabi atau Rabuni, dalam kultur Yahudi dan konteks agama Yudaisme, maka dia adalah pengajar Torah bukan pengajar secara umum. Yesus adalah seorang Rabi (Yohanes 13:13) dan pengajar Torah (Matius 5:17-20) serta pelaku Torah (Matius 5:48).  

Dalam kenyataannya, dalam teologi Kristen pada umumnya dan praktik doktrin Kristen pada umumnya, gambaran utuh Yesus sebagai Rabi Torah tidak terlihat secara tegas. Sebaliknya, Yesus kerap digambarkan dan ditafsirkan seolah-olah melawan Torah melalui perdebatannya dengan para Ahli Torah, Saduki dan Farisi. 

Anthony J. Saldarini dalam bukunya What Price the Uniqueness of Jesus mengatakan:  “Merenggut Yesus dari dunia Yahudinya maka menghancurkan Yeshua dan menghancurkan agama Kristen, agama yang tumbuh dari ajaran-ajarannya. Bahkan peran Yeshua yang paling akrab seperti Mesias adalah sebuah peran Yahudi. Jika orang Kristen meninggalkan realitas konkret kehidupan Yesus dan sejarah Israel dalam rangka mendukung sesuatu yang mistis, universal, Yesus yang spiritual dan kerajaan Tuhan dari dunia yang lain, maka mereka menyangkal asal-usulnya yang berasal dari Israel, sejarah mereka, dan Tuhan yang telah mengasihi dan melindungi Israel dan gereja. Mereka berhenti dari menafsirkan Yesus yang sebenarnya dikirim oleh Tuhan dan membuat dia dalam gambar dan rupa mereka sendiri. …” (Anthony J. Saldarini , What Price the Uniqueness of Jesus, Bible Review, Jun 1999, 17.)  

Berpijak dari ayat di atas, hal-hal inilah yang seharusnya dilakukan murid-murid Yesus yaitu: Pertama, sebagaimana Sang Guru (Rabi) mengajarkan Torah, demikianlah para murid Yesus seharusnya mengajarkan Torah. Kedua, sebagaimana Sang Guru melakukan Torah dengan landasan Kasih, demikianlah para murid Yesus melakukan Torah Ketiga, Torah YHWH, ajaran dan perilaku Yesus adalah sumber gaya hidup (halakah) para murid Yesus yang telah mengalami penebusan dari maut.

No comments:

Post a Comment